Contoh Makalah Kewirausahaan "Peternakan Ayam"

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Salah satu usaha yang akan dikembangkan yaitu budidaya ayam pedaging (broiler), karena banyak orang yang membutuhkannya, sebab daging merupakan sumber protein yang dibutuhkan oleh manusia. Daging ayam merupakan daging favorit di negara kita, karena hampir 100% orang Indonesia suka makan daging ayam. Sehingga berbisnis ternak ayam potong merupakan peluang yang sangat bagus untuk dikembangkan. Beberapa waktu yang lalu, bisnis ayam potong sempat mengalami kemunduran ketika flu burung melanda dunia. Banyak pengusaha ayam potong yang gulung tikar karena daging ayam menjadi “tersangka” utama sehingga menyebabkan orang takut mengkonsumsi daging ayam lagi. Sekarang isu flu burung sudah perlahan menghilang, inilah prospek cerah untuk beternak ayam potong yang mulai menguat kembali.

Mengapa saya memilih usaha ayam pedaging untuk menjadi usaha saya dan memilih tempat usaha disini karena diliat dari kebutuhan dan banyaknya warung makan yang membutuhkan daging ayam pedaging tersebut cukup terbuka buat saya membuat usaha ini, karena didasari juga dengan faktor atau terbatasnya orang yang membuat usaha ayam pedaging tersebut.Sehingga peluang saya untuk membuka usaha ini dan mendapatkan hasil yang besar cukup terbuka.Jadi peluang usaha ayam pedaging cukup menguntungkan untuk dijalankan.

RENCANA WIRAUSAHA BETERNAK AYAM PEDAGING (BROILER)

A.      Info Usaha

Usaha ini bergerak di bidang usaha peternakan yaitu penggemukan ayam. Ayam yang umum dikembangkan sebagai ayam potong adalah ayam ras pedaging atau broiler. Ayam ras pedaging tersebut merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Selain itu ayam broiler juga memiliki kelebihan karena hanya dengan waktu 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia. Untuk memulai usaha di bidang ternak ayam ini, persiapan sarana, prasarana, dan peralatan harus maksimal.

Dalam hal permodalan usaha ini memanfaatkan kredit yang ditawarkan oleh beberapa bank. Dimana penulis akan meminjam uang sebesar Rp. 50.000.000,- dengan cicilan Rp.1.000.000,- per bulan. Skala usaha peternakan ini merupakan usaha menengah dengan struktur pengelolaan dikelola sendiri ditambah 2 orang pekerja. Dimana tahap awal usaha ini pengusaha mendatangkan bibit ayam yang akan dibesarkan sebanyak 1000 ekor, untuk bulan-bulan selanjutnya bibit ayam yang akan dibesarkan diharapkan dapat dihasilkan sendiri dengan memanfaatkan indukan yang sudah dibesarkan untuk dapat menghasilkan telur dan menetaskannya, sehingga dapat mengurahi pembelian bibit ayam yang ayank dibesarkan dalam proses usaha ini.

B.       Nama dan Lokasi Tempat Usaha

Jenis usaha yang akan dilaksanakan akan diberi nama usaha yaitu :

Nama usaha       : ”UD AYAM SUKSES”

Lokasi usaha yang akan dibangun terletak di Daerah Tabanan Bali. Dimana lokasi kandang ayam akan memperhitungkan :

·         Lokasi yang cukup jauh dari keramaian/perumahan penduduk.

·         Lokasi mudah terjangkau dari pusat-pusat pemasaran.

·         Lokasi terpilih bersifat menetap, artinya tidak mudah terganggu oleh keperluan-keperluan lain selain untuk usaha peternakan.

C.      Sarana Yang Digunakan

Sarana yang digunakan yaitu sarana bergerak dan sarana tidak bergerak meliputi :

1.    Sarana bergerak

-       Tidak menggunakan, karena konsumen datang langsung ke peternakan ayam.

2.    Sarana tidak bergerak

-       Kandang Ayam

D.      Tenaga Kerja

UD AYAM SUKSES membutuhkan 2 orang tenaga kerja yang bertugas sebagai berikut :

·         1 orang bertugas merawat ayam dan membersihkan kandang ayam

·         1 orang lagi bertugas memberi makan ayam dan mengantarkan konsumen yang akan membeli ayam.

·         pemilik usaha bertugas mengontrol keuangan usahanya.

Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam usaha ini minimal tamatan SMP, serta dapat bekerja dengan ulet dan tekun.

E.       Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan semua biaya yang dikeluarkan untuk biaya pembuatan kandang, pembelian bibit ayam, pembelian pakan ayam, obat-obatan dan peralatan lainnya. Biaya yang dikelurkan sebagai berikut :

1.         Biaya Prasarana Produksi

Pembangunan Kandang Ayam ukuran 30 m x 10 m

No	Nama	Jumlah	Harga Satuan	Harga Total
1.	Kawat Pagar kandang	300 meter	Rp. 80.000,-	Rp. 2.400.000,-
2.	Semen	5 sak	Rp. 60.000,-	Rp. 300.000,-
3.	Kayu	50 batang (10m)	Rp. 50.000,-	Rp. 2.500,000,-
4.	Paku	20 kilogram	Rp. 5.000,-	Rp. 100.000,-
5.	Batako	1000 buah	Rp. 1.000,-	Rp. 1.000.000,-
6.	Pasir	1 truk	Rp. 700.000,-	Rp. 700.000,-
7.	Atap Asbes	100 buah	Rp. 50.000,-	Rp. 5.000.000,-
8.	Tiang Beton Bangunan	12 buah	Rp. 200.000,-	Rp. 2.400.000,-
9.	Tenaga Kerja	5 orang (selama 5 hari)	Rp. 50.000,- (per hari)	Rp. 1.250.000,-
	TOTAL			Rp. 15.650.000,-

Pembelian Peralatan

No	Nama	Jumlah	Harga Satuan	Harga Total
1.	Tempat minum ayam	30 buah	Rp. 20.000,-	Rp. 600.000,-
2.	Tempat pakan ayam	30 buah	Rp. 20.000,-	Rp. 600.000,-
3.	Lampu penerangan	10 buah	Rp. 5.000,-	Rp. 50.000,-
4.	Tali gantung tempat pakan	2 rol	Rp. 30.000,-	Rp. 60.000,-
	TOTAL			Rp. 1.310.000,-

2.         Biaya Sarana Produksi

No	Nama	Jumlah	Harga Satuan	Harga Total
1.	Bibit Ayam	1000 ekor	Rp. 5.000,-	Rp. 5.000.000,-
2.	Pakan - BR-21 untuk umur 0-4 minggu - BR-22 untuk umur 4-6 mingu	30 sak 35 sak	Rp. 300.000,- Rp. 300.000,-	Rp. 9.000.000,- Rp. 10.500.000,-
3.	Obat-Obatan Vita chick Neubro Anti stress	40 botol 20 botol 10 botol	Rp. 10.000,- Rp. 15.000,- Rp. 20.000,-	Rp. 400.000,- Rp. 300,000,- Rp. 200.000,-
	Sekam Padi	1 truk	Rp. 150.000,-	Rp. 150.000,-
4.	Gaji Karyawan	2 orang	Rp. 1.000.000,-	Rp. 2.000.000,-
5.	Biaya Keamanan	Per bulan		Rp. 50.000,-
6.	Biaya Pajak	Per bulan		Rp. 100.000,-
7.	Biaya Listrik	Per bulan		Rp. 200.000,-
9.	Biaya Air	Per bulan		Rp. 200.000,-
10.	Cicilan ke Bank	Per bulan		Rp. 1.000.000,-
	TOTAL			Rp. 29.100.000,-

F.       Total Biaya Diam

Biaya diam yang dimaksud adalah biaya yang dikeluarkan sekali saja saat mendirikan usaha dan jika ingin mengelurkan biaya ini lagi membutuhkan waktu yang lama. Biaya diam itu meliputi biaya pembuatan prasarana produksi dan pembelian peralatan. Total biaya diam yang digunakan adalah Rp. 15.650.000,- + Rp. 1.310.000,- = Rp. 16.960.000,-

G.      Total Biaya Bulanan

Biaya bulanan yang dimaksud adalah biaya yang dikeluarkan tiap bulan untuk memenuhi kegiatan usaha ini. Total biaya bulanan yang digunakan adalah Rp. 29.100.000,-.

H.      Pemasaran

Pemasaran yang dilakukan oleh usaha ini menggunakan sosial media sebagai sarana promosi, seperti facebook, twiter, instagram dll. Hal ini dilakukan karena semakin pesatnya penggunanaan media elektronik dalam pemasaran suatu produk. Selain itu pemasaran juga dilakukan melalui kerjasama dengan usaha-usaha yang memerlukan daging ayam dengan sekala besar dan langganan tertentu yang rutin membeli untuk dipasarkan kembali di tempat lain.

I.         Kapasitas Produksi

Target penjualan ayam setelah mencapai berat 1,5 kilogram dari berat sebelumnya mencapai 950 ekor per periode panen dengan harga Rp.30.000,- per kilogram. Panen dilakukan setelah pemeliharaan dilakukan selama 5 – 6 minggu.

Sedangkan kotoran ayam juga dapat dimanfaatkan dengan menjadikannya sebagai pupuk kandang dan dapat dijual dengan harga Rp. 20.000,- per kilogram. Dengan harga yang dan jumlah yang telah dipaparkan, maka pendapatan per periode panen dapat dilihat pada table berikut :

No	Nama	Jumlah	Harga Satuan	Harga Total
1.	Penjualan ayam	950 ekor	Rp. 30.000.,- per kg	Rp. 42.750.000,-
2.	Penjualan Pupuk Kotoran Ayam	100 kg	Rp. 20.000	Rp. 2.000.000,-
	TOTAL			Rp. 44.750.000,-

Demikian rincian yang dikeluarkan sebagai modal usaha dan pendapatan setiap bulan oleh UD AYAM SUKSES.

·      Pendapatan               = Total pendapatan satu periode panen – total biaya bulanan

= Rp. 44.750.000,- – Rp. 29.100.000,-

= Rp. 15.650.000,-

Pendapatan bersih yaitu Rp. 15.650.000,-, menunjukkan total pendapatan pada periode panen pertama. Pada bulan-bulan selanjutnya maka total pendapatan bisa saja bertambah karena sudah mampu membuat anakan dengan tanpa membeli.