PEPAYA (Carica papaya L)
1. SEJARAH SINGKAT
Dalam klasifikasi tanaman, pepaya termasuk dalam family Caricaceae. Family
ini memiliki 4 genus, yaitu Carica, Jarila, Jacaranta, dan Cylicomorpha. Ketiga
genus pertama merupakan tanaman asli Amerika Tropis, sedangkan genus keempat
merupakan tanaman yang berasal dari Afrika. Genus carica memiliki 24 spesies,
salah satu diantaranya adalah pepaya. Tanaman dari genus Carica
banyak diusahakan petani kerena buahnya enak dimakan. Genus lainnya hanya
lazim untuk keindahan habitusnya.
Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang
berasal dari Amerika Tropis. Pusat penyebaran tanaman diduga berada didaerah
Mexico bagian Selatan, Coasta Rica dan Nirkaragua. Di daerah-daerah basah dan
kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan (sampai 1000 m dpl).
Buah pepaya
tergolong buah terpopuler dan digemari oleh seluruh penduduk penghuni bumi
ini. Daging buahnya lunak, warna merah atau kuning. Rasanya manis dan
menyegarkan, karena mengandung banyak air. Nilai gizi buah ini cukup tinggi karena
banyak mengandung vitamin penting seperti karbohidrat, lemak, protein,
provitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, kalsium, fosfor, zat besi, dan
serat.. Pemanfaatan tanaman pepaya cukup beragam. Daun pepaya, bunga dan buah
yang masih mentah dapat dibuat sebagai bahan berbagai ragam sayuran.
Batang, daun dan
buah pepaya muda menggandung getah berwarna putih. Getah ini mengandung suatu
enzim pemecah protein atau enzim proteolitik yang disebut “papain”.
Lalap daun
pepaya muda yang dapat menambah nafsu makan diduga disebabkan oleh enzim ini. Secara
Ilmiah pepaya mempunyai nama Carica papaya L. nama umumnya. Berikut
nama-nama daerah tanaman papaya :
Indonesia
|
: Pepaya, kates, gandul (Jawa), gedang (Sunda)
|
Inggris
|
: Papaya, paw
paw
|
Melayu
|
: Betik, ketelah,
kepaya
|
Vietnam
|
: Du du
|
Thailand
|
: Mala kaw
|
Pilipina
|
: Kapaya,
lapaya
|
Cina
|
: fan mu gua
|
Secara taksonomi tumbuhan Pepaya
(Carica papaya L) dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Violales
Famili: Caricaceae
Genus: Carica
Spesies: Carica papaya L
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Violales
Famili: Caricaceae
Genus: Carica
Spesies: Carica papaya L
2.
PEPAYA (Carica papaya L)
DILIHAT DARI MORFOLOGINYA
1. ALAT HARA ( Organum nutritivum )
a. Daun ( Folium )
Daun merupakan tumbuhan yang paling penting dan umumnya tiap tumbuhan
mempunyai sejumlah besar daun. Daun pepaya merupakan daun tunggal, berukuran
besar, bercanggap menjari (palmatifidus),
bergerigi dan juga mempunyai bagian-bagian tangkai daun (petiolus) dan helaian
daun (lamina).
Daun pepaya dikatakan mempunyai bangun bulat atau bundar (orbicularis),
ujung daun yang meruncing, tangkai daun panjang dan berongga. Permukaan daun licin (laevis) sedikit
mengkilat (nitidus), daging seperti perkamen (perkamenteus). Dilihat
dari sususnan tulang daunnya, daun pepaya termasuk daun-daun yang bertulang
menjari (palminervis). Daun yang
muda terbentuk dibagian tengah tanaman.
Daun
yang muda terbentuk dibagian tengah tanaman
|
Tangkai daun panjang dan berongga
|
Daun bertulang menjari
|
Daun pepaya
muda bagian atas
|
Daun pepaya
muda bagian bawah
|
|
b. Batang ( Caulis )
Batang
(caulis) merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, dan mengingat
tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan. Bentuk batang pada
tanaman pepaya yaitu berbentuk bulat, dengan permukaan batang yang
memperlihatkan berkas-berkas daun dengan
daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian atas,
jenis batang basah. Arah tumbuh batang yaitu tegak lurus yaitu arahnya lurus
keatas. Permukaan batang tanaman pepaya yaitu licin. Batangnya berongga,
umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, dan tingginya dapat mencapai 5-10
m
Percabangan pepaya
|
Batang pepaya lurus
|
Muncul cabang pada beberapa pohon pepaya
|
|
|
|
Bekas daun pada batang pepaya
|
Batang papaya berongga
|
Akan muncul cabang baru pada batang pepaya
|
c. Akar ( Radix )
Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga (disamping batang dan daun) bagi
tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan komus. Akar pepaya merupakan akar dengan
system akar tunggang (radix primaria), karena akar lembaga tumbuh terus menjadi
akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. bentuk
akar bulat, dan berwarna putih kekuningan.
|
|
|
Pepaya Berakar Tunggang
|
2. ALAT PERKEMBANGBIAKAN ( Organum reproductivum )
a. Bunga ( Flos )
Pepaya termasuk golongan tumbuhan poligam (polygamus), karena pada satu
tumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna. Biasanya
poligam dimaksud untuk menunjukan sifat tumbuhan bertalian dengan sifat bunga
tadi yang memperlihatkan suatu kombinasi bukan berumah satu dan juga bukan
berumah dua. Bentuk terompet letak di ketiak daun. Tepi bertaju lima, bersimetri banyak,
warna bunga putih kekuningan.
Menurut Kalie (1996), bunga pepaya termasuk bunga majemuk yang tersusun
pada sebuah tangkai (pedunculus). Kelopak bunga majemuk duduk pada tangkai
daun. Tanaman pepaya memiliki 3 jenis bunga yaitu :
1.
Bunga jantan (masculus), adalah bunga yang hanya
memiliki benang sari saja (uniseksual)
2.
Bunga betina (femiculus) adalah bunga yang hanya
memiliki putik saja.
3.
Bunga sempurna (hermaprodit), adalah bunga yang
memiliki putik dan benang sari (biseksual).
Merupakan bunga hermaprodit,
aktinomorf, tetrasiklis pentamer. Kelopak berada dalam satu lingkaran
dengan 5 sepala yang saling berlekatan. Mahkota dalam satu lingkaran dengan 5 petala yang saling berlepasan.
Gynaecium dengan 5 pistillum saling berlekatan dan saling menumpang. Tandan
bunga majemuk, pentasiklis primer dan simetri aktinomorf. Androecium berada
dalam dua lingkaran yang saling berlepasan. Corolla dan androecium saling
berlekatan dengan gynaecium yang tidak terbentuk (Rubatzky et.al., 1998). Pepaya
tergolong dalam tanaman polygamus yang pada satu tanaman terdapat satu daun
bunga jantan, bunga betina, dan bunga banci bersama-sama. Bunga papaya memiliki
bakal buah yang berruang satu (unilocularis) dari satu daun buah saja
(Tjitrosoepomo, 1995).
Keterangan pendukung:
• saat bunga membuka :
07.00-10.00
• saat stigma reseptif :
setelah stigma mengeluarkan lendir
• tipe penyerbukan :
penyerbukan silang (autogaam)
• sifat khusus : bakal buah
beruang satu (unilocularis)
Rumus Bunga Pepaya :
♂ K 0, [C 5, A 5 + 5], G 0
♀ K 0, C 5, A 0, G (5)
*K (5), [C 5, A 5 + 5], G (5)
♀ K 0, C 5, A 0, G (5)
*K (5), [C 5, A 5 + 5], G (5)
Perbedaan antara Bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna yaitu :
a.
Bunga jantan (masculus)
Bunga jantan biasanya terdapat pada pohon jantan. Pohon jantan mudah
dikenal karena memiliki malai, bunga bercabang banyak yang mengantung dengan
bunga-bunga jantan yang lebat. Jenis pohon ini tidak akan menghasilkan buah
karena bunganya tidak mempunyai bakal buah. Pohon jantan hanya bermanfaat
sebagai penyerbuk pohon betina, bunga jantan yang hanya memiliki benang sari
saja (uniseksual).
|
|
b.
Bunga betina (femineus)
Bunga betina biasanya terdapat
pada pohon betina. Pohon betina memiliki inflorensa dengan 3-5 bunga betina
yang bertangkai pendek. Bahkan sering hanya dengan sebuah bunga betina yang
duduk diketiak daun. Ukuran bungannya agar besar. Tanpa adanya
pohon jantan atau pohon sempurna, pohon betina ini tidak dapat menghasilkan
buah. Bunga sempurna menjamin terjadinya penyerbukan secara sempurna, bunga betina
yang hanya memiliki putik saja.
|
|
c.
Bunga sempurna (hermaprodit)
Bunga sempurna memiliki inflorensia yang terdiri dari beberapa bunga
sempurna dan 1-4 bunga jantan. Masing-masing bunga tersebut bertangkai pendek, bunga
sempurna memiliki putik dan benang sari (biseksual).
|
|
Bakal buah (ovarium)
Buah yaitu bagian putik yang membesar, dan biasanya terdapat
ditengah-tengah dasar bunga. Pepaya merupakan salah satu bentuk bakal buah
berumah satu (unilocularius). Bakal buah berumah satu dapat tersusun atas satu
daun buah saja, misalnya pada bunga tumbuhan yang berbuah polong, dapat pula
tersusun atas lebih dari pada satu daun buah.
Terlihat bunga
pepaya bermekaran
|
Bunga terletak
di ketiak batang daun
|
Bunga sempurna
|
|
|
|
Bentuk Bunga
seperti terompet
|
Mahkota Bunga
berjumlah 5
|
Bunga yang
dibelah menjadi 2 bagian
|
b. Buah ( Fructus )
Pepaya termasuk dalam golongan buah sungguh (buah sejati) tunggal. Buah
sejati tunggal yaitu buah sejati yang terdiri dari bunga dengan satu bakal buah
saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari satu
atau banyak daun buah dengan satu atau banyak naungan. Dalam buah pepaya
terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji.
Pepaya juga termasuk buah buni (bacca).Yang disebut dengan buah buni adalah
buah yang dagingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar yang tipis agak
menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalam yang tebal,
lunak dan berair, sering kali dapat dimakan. Biji-biji terdapat bebas dalam
bagian yang lunak itu. Buah buni dapat terjadi dari satu atau beberapa ruang.
Pepaya termasuk buah buni yang berdiding tebal dan dapat dimakan. Buah pepaya
juga bentuknya bulat sampai lonjong.
|
|
|
|
|
Buah papaya umumnya berwarna merah
atau kuning dengan bentuk buah yang bermacam-macam
|
c. Biji ( Semen )
Yang dimaksud dengan biji yaitu penyerbukan yang diikuti dengan
pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah, dan bakal biji tumbuh menjadi biji.
Melihat asal jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan biji pepaya
termasuk putih lembaga dalam (endospermium). Maksud dari putih lembaga dalam
yaitu jika jaringan penimbun makanan itu terdiri atas sel-sel yang berasal dari
inti kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah dibuahi oleh salah satu
inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan ini. Melihat
asalnya putih lembaga dalam ini, maka biji dengan bagian ini hanya dapat biji
tumbuhan tertutup (angiospermae). Bentuk biji bulat atau bulat panjang, kecil,
bagian luar dibungkus selaput yang berisi cairan, masih muda berwarna putih
setelah tua berwarna hitam.
|
|
|
Biji papaya berjumlah banyak dan
masih muda berwarna putih setelah tua berwarna hitam.
|
3. JENIS TANAMAN
1) Pepaya Jantan
Pohon pepaya
ini memiliki bunga majemuk yang bertangkai panjang dan bercabang-cabang. Bunga
pertama terdapat pada pangkal tangkai. Ciri-ciri bunga jantan ialah putih atau bakal
buah yang rundimeter yang tidak berkepala, benang sari tersusun dengan
sempurna.
2) Pepaya Betina
Pepaya ini
memiliki bunga majemuk artinya pada satu tangkai bunga terdapat beberapa bunga.
Tangkai bunganya sangat pendek dan
terdapat bunga betina kecil dan besar. Bunga yang besar akan menjadi buah.
Memiliki bakal buah yang sempurna, tetapi tidak mempunyai benang sari, biasanya
terus berbunga sepanjang tahun.
3) Pepaya Sempurna
Memiliki bunga yang sempurna susunannya,
bakal buah dan benang sari dapat melakukan penyerbukan sendiri maka dapat
ditanam sendirian. Terdapat 3 jenis pepaya sempurna, yaitu:
- Berbenang sari 5 dan bakal buah bulat.
- Berbenang sari 10 dan bakal buah lonjong.
- Berbenang sari 2 – 10 dan bakal buah mengkerut.
Pepaya sempurna mempunyai 2
golongan:
- Yang dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun.
- Yang berbuah musiman.
Jenis-jenis pepaya yang banyak
dikenal orang di Indonesia,
yaitu:
- Pepaya semangka, memiliki daging buah berwarna merah semangka, rasanya manis.
- Pepaya burung, warna daging buah kuning, harum baunya dan rasanya manis-asam.
- Pepaya california
- Pepaya thailand
- Pepaya orange lady
- Pepaya hawai
- Pepaya red lady dan masih banyak lagi.
4. MANFAAT TANAMAN PEPAYA
Manfaat Pepaya untuk kesehatan hampir tak terhitung, mulai dari
daun, bunga, biji, akar, getah dan kulitnya. Berikut ini beberapa Manfaat Pepaya
a.
Manfaat Daun Pepaya
Bagian dari buah pepaya yang paling banyak memberi
manfaat adalah daun pepaya itu sendiri. Beberapa manfaat yang harus anda
ketahui diantaranya.
- Bermanfaat sebagai penyembuh penyakit demam berdarah. Cara menggunakan daun pepaya sebagai obat demam berdarah yaitu dengan merebus 5 lembar daun pepaya atau secukupnya saja kemudian direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas saja. Sebaiknya jangan berlebihan dalam mengkomsumsi daun pepaya ini kecuali jika sudah dalam tahap mengkhawatirkan.
- Bermanfaat sebagai peredam nyeri haid. Bila nyeri haid terasa sangat mengganggu sebaiknya gunakan ini. Caranya, 1 lembar daun pepaya, asam jawa, garam secukupnya dan air dicampurkan dan direbus hingga matang. Untuk khasiat yang lebih baik sebaiknya diminum selagi hangat.
- Bermanfaat untuk memperlancar pencernaan. Kandungan dalam daun pepaya yang dinamakan karpain sangat baik untuk saluran pencernaan kita karena karpainlah yang membantu membunuh micro organisme yang mengganggu dalam pencernaan kita.
- Berfungsi sebagai masker anti jerawat. Cara menggunakannya terlebih dahulu daun pepaya harus di keringkan kemudian dilumatkan dan dicampur dengan air baru kemudian diusapkan ke wajah seperti halnya dengan masker pada umumnya.
- Selain itu juga sebagai obat penyembuh penyakit malaria, kejang perut dan sakit panas, menyembuhkan penyakit beri-beri, serta perasannya daunnya digunakan dalam pengobatan tradisional untuk menambah nafsu makan
- Berguna melunakkan daging. Jika ingin memasak daging sebaiknya gunakan daun pepaya, sehingga dagingnya menjadi empuk dan enak saat dikunyah. Caranya, hancurkan daun pepaya yang masih basah dan campurkan ke dalam daging yang telah diiris-iris, tapi jangan terlalu banyak karna rasa pahit dari daun pepaya tersebut bisa membuat daging menjadi tidak enak dimakan.
b. Manfaat Biji
Pepaya
Biji
pepaya tak dapat disepelehkan
manfaatnya, selain bisa dijaadikan bibit untuk ditanam lagi juga bisa dijadikan
obat yang sangat berkhasiat.
1. Biji Pepeya sebagai antibakteri.
Penelitian telah dilakukan dan menemukan kalau biji pepaya ternyata efektif membasmi E. coli, Salmonella, dan
infeksi Staph.
2. Biji Pepaya dalam perlindungan
ginjal. Penelitian telah menemukan kalau dari ekstrak biji pepaya dapat
melindungi ginjal dari racun-diinduksi gagal ginjal.
3. Biji Pepaya dalam menghilangkan Parasit usus. Ada
bukti bahwa biji pepaya membasmi parasit usus. Dalam sebuah penelitian yang
dilakukan pada anak-anak Nigeria dengan parasit usus, 76,7% dari anak-anak
bebas parasit setelah tujuh hari pengobatan dengan biji pepaya dibandingkan
dengan hanya 16,7% dari anak-anak yang menerima plasebo.
4. Biji Pepaya basmi Racun hati. Dalam
pengobatan di negeri Cina diyakini kalau sesendok teh biji pepaya dapat
membantu detoksifikasi hati. Biji pepaya juga sering direkomendasikan oleh para
dokter secara alami dalam pengobatan pada sirosis hati.
5. Biji Pepaya atasi cacingan. Penyakit memalukan ini
juga sangat baik dibasmi dengan biji pepaya, bahkan sangat ampuh katanya
Perhatian: Bagi yang ibu hamil jangan sekali-kali mengkomsumsi biji pepaya
sebagai obat karena akan menyebabkan resiko keguguran.
c. Manfaat Batang Pepaya
Getah pepaya (dapat ditemukan di batang, daun, dan
buah) mengandung enzim papain, semacam protease, yang dapat melunakkan daging
dan mengubah konformasi protein lainnya. Papain telah diproduksi secara massal
dan menjadi komoditas dagang untuk bahan kosmetik dan digunakan pada industri
minuman (penjernih), industri farmasi dan textil.
d. Manfaat
Akar Pepaya
Yang banyak dikenal dari manfaat akar pepaya adalah manfaatnya
sebagai obat bagi penyakit ginjal, baik yang sudah terkena penykit maupun untuk
menghindari penyakit ginjal. Caranya, rebus 3 potong akar pepaya bersama 1
liter air kemudian campur dengan madu untuk meminumnya. Selain itu, seperti
pada manfaat biji pepaya di atas, akar pepaya juga baik untuk mengobati
penyakit cacingan.
Demikian beberapa Manfaat Pepaya
yang penulis dapatkan.
5. KANDUNGAN KIMIA PEPAYA
Tanaman papaya mempunyai
kandungan kimia yang berbeda-beda pada buah, daun, akar maupun biji. Pada buah
terkandung asam butanorat, metal butanoat, benzilglukosinolat, linalool,
papain, asam alfa linoleat, alfa filandren, alfa terpinen, gamma terpinen,
4-terpineol, dan terpinolen. Pada daun terkandung alkaloid, dehidrokarpain,
pesedokarpain, flavonol, benzilglukosinolat, papain dan tannin.
Seratus gram daun dilaporkan
mengandung 74 kalori, 77.5 g H2O, 7 g protein, 2 g lemak, 11.3 g karbohidrat
total, 1.8 g serat, 2.2 g abu, 344 mg kalsium, 142 mg fosfor, 0.8 mg besi, 18 g
natrium, 652 mg kalium, 11.565 µg beta karoten, 0.09 mg thiamin, 0.48 mg
riboflavin, 2.1 mg niasin, 140 mg asam askorbat dan 136 mg vitamin E (Duke,
1983).
6. MEDIA TANAM PEPAYA
Hal-hal yang perlu
diperhatikan terkait dengan iklim yang sesuai untuk pertumbuhan pepaya:
1. Angin diperlukan untuk penyerbukan bunga.
Angin yang tidakterlalu kencang sangat cocok bagi pertumbuhan tanaman.
2. Tanaman pepaya tumbuh subur pada daerah
yang memilki curah hujan 1000 - 2000 mm/tahun.
3. Suhu udara optimum 22 - 26 derajat
C.
4. Kelembaban udara sekitar 40%.
Media Tanam:
1. Tanah yang baik untuk tanaman pepaya
adalah tanah yang subur dan banyak mengandung humus. Tanah itu harus banyak
menahan air dan gembur.
2. Derajat keasaman tanah ( pH tanah) yang
ideal adalah netral dengan pH 6 - 7.
3. Kandungan air dalam tanah merupakan syarat
penting dalam kehidupan tanaman ini. Air menggenang dapat mengundang
penyakit jamur perusak akar hingga tanaman layu (mati). Apabila kekeringan air, nama tamanan akan kurus,
daun, bunga dan buah rontok. Tinggi air yang ideal tidak lebih dalam daripada
50 - 150 cm dari permukaan tanah.
4. Ketinggian lahan: Pepaya dapat ditanam di
dataran rendah sampai ketinggian 700 m - 1000 m dpl.
7. CARA PENANAMAN PEPAYA
PEMBIBITAN
1. Persyaratan Bibit atau Benih
1. Persyaratan Bibit atau Benih
a. Biji-biji yang digunakan sebagai bibit
diambil dari buah-buah yang telah masak benar dan berasal dari pohon pilihan.
Buah pilihan tersebut di belah dua untuk diambil biji-bijinya. Biji yang
dikeluarkan kemudian dicuci bersih hingga kulit yang menyelubungi biji terbuang
lalu dikeringkan ditempat yang teduh.
b. Biji yang segar digunakan sebagai bibit. Bibit
jangan diambil dari buah yang sudah terlalu masak atau tua dan jangan dari
pohon yang sudah tua.
2. Penyiapan Benih
Kebutuhan benih perhektar 60
gram (± 2000 tanaman). Benih direndam dalam larutan POC NASA 2 cc/liter selama
1-2 jam, ditiriskan dan ditebari Natural GLIO kemudian disemai dalam polybag
ukuran 20 x 15 cm. Media yang digunakan merupakan campuran 2 ember tanah yang
di ayak ditambah 1 ember pupuk kandang yang sudah matang dan diayak ditambah 50
gram TSP dihaluskan ditambah 30 gram Natural GLIO.
3. Teknik Penyemaian Benih
a. Benih dimasukan pada kedalaman 1 cm
kemudian tutup dengan tanah. Disiram setiap hari. Benih berkecambah muncul setelah 12-15 hari. Pada saat
ketinggiannya 15-20 cm atau 45-60 hari bibit siap ditanam.
b. Biji-biji tersebut bisa langsung
ditanam/disemai lebih dahulu. Penyemaian dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum bibit
persemaian itu dipindahkan ke kebun.
4. Pemeliharaan Pembibitan atau Penyemaian
Pada persemaian biji-biji ditaburkan
dalam larikan (barisan) dengan jarak 5 - 10 cm. Biji tidak boleh dibenam
dalam-dalam, cukup sedalam biji, yakni 1 cm. Dengan pemeliharaan yang baik,
biji-biji akan tumbuh sesudah 3 minggu ditanam. Semprotkan POC NASA seminggu
sekali dosis 2 tutup/tangki
5. Pemindahan Bibit
Bibit-bibit yang sudah dewasa,
sekitar umur 2 - 3 bulan dapat dipindahkan pada permulaan musim hujan.
PENGOLAHAN MEDIA TANAM
1.
Persiapan
Lahan dibersihkan dari rumput, semak dan kotoran lain, kemudian
dicangkul/dibajak dan digemburkan.
2.
Pembentukan Bedengan
a.
Bentuk bedengan berukuran lebar 200 - 250 cm, tinggi 20
- 30 cm, panjang secukupnya, jarak antar bedengan 60 cm.
b. Buat lubang ukuran 50 x 50 x 40 cm di atas
bedengan, dengan jarak tanam 2 x 2,5 m.
3. Pengapuran
Apabila tanah yang akan
ditanami pepaya bersifat asam (pH kurang dari 5), setelah diberi pupuk yang
matang, perlu ditambah ± 1 kg Dolomit dan biarkan 1-2 minggu.
4. Pemupukan
Sebelum diberi pupuk, tanah
yang akan ditanami pepaya harus dikeringkan satu minggu, setelah itu tutup
dengan tanah campuran 3 blek pupuk kandang yang telah matang.
TEKNIK PENANAMAN
1.
Pembuatan Lubang Tanam
a. Lubang tanam berukuran 60 x 60 x 40 cm,
yang digali secara berbaris. Biarkan lubang-lubang kosong agar memperoleh cukup
sinar matahari. Setelah itu lubang-lubang diisi dengan tanah yang telah
dicampuri dengan pupuk kandang 2 - 3 blek. Jika pupuk kandang tidak tersedia
dapat dipakai SUPERNASA dengan cara disiramkan kelubang tanam dosis 1 sendok
makan/10 lt air sebelum tanam. Lubang - lubang yang ditutupi gundukan tanah
yang cembung dibiarkan 2-3 hari hingga tanah mengendap. Setelah itu baru
lubang-lubang siap ditanami. Lubang-lubang tersebut diatas dibuat 1-2 bulan
penanaman.
b. Apabila biji ditanam langsung ke kebun,
maka lubang - lubang pertanaman harus digali terlebih dahulu. Lubang-lubang
pertanaman untuk biji-biji harus selesai ± 5 bulan sebelum musim hujan.
2. Cara Penanaman
Tiap-tiap lubang diisi dengan
3-4 buah biji. Beberapa bulan kemudian akan dapat dilihat tanaman yang jantan
dan betina atau berkelamin dua.
PEMELIHARAAN TANAMAN
1.
Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman betina disamping
beberapa batang pohon jantan. Hal ini dilakukan pada waktu tanaman mulai
berbunga.
2.
Penyiangan
Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan
penyiangan (pembuangan rumput). Kapan dan berapa kali kebun tersebut harus
disiangi tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.
3.
Pembubunan
Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan
pendangiran tanah. Kapan dan berapa kali kebun tersebut harus didangiri tak
dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.
4.
Pemupukan
Pohon pepaya memerlukan pupuk yang banyak, khususnya pupuk organik,
memberikan zat-zat makanan yang diperlukan dan dapat menjaga kelembaban tanah.
Cara pemberian pupuk:
a.
Tiap minggu setelah tanam beri pupuk kimia, 50 gram ZA,
25 gram Urea, 50 gram TSP dan 25 gram KCl, dicampur dan ditanam melingkar.
b.
Satu bulan kemudian lakukan pemupukan kedua dengan
komposisi 75 gram ZA, 35 gram Urea, 75 gram TSP, dan 40 gram KCl
c.
Saat umur 3-5 bulan lakukan pemupukan ketiga dengan
komposisi 75 gram ZA, 50 gram Urea, 75 gramTSP, 50 gram KCl
d.
Umur 6 bulan dan seterusnya 1 bulan sekali diberi pupuk
dengan 100 gram ZA, 60 gram Urea, 75 gramTSP, dan 75 gram KCl
e. Siramkan SUPERNASA ke lubang tanam dengan
dosis 1 sendok makan/10 liter air setiap 1-2 bulan sekali
f. Lakukan penyemprotan POC NASA dosis 3
tutup / tangki setiap 1-2 minggu sekali setelah tanam sampai umur 2-3 bulan
g. Setelah umur 3 bulan semprot dengan POC
NASA 3 - 4 tutup ditambah HORMONIK dosis 1 - 2 tutup / tangki.
h. Penyemprotan hati - hati pada saat
berbunga agar tidak kena bunga yang mekar atau lebih aman bisa disiramkan.
5.
Pengairan dan Penyiraman
Tanaman pepaya memerlukan cukup air tetapi tidak tahan air yang
tergenang. Maka pengairan dan pembuangan air harus diatur dengan seksama.
Apalagi di daerah yang banyak turun hujan dan bertanah liat, maka harus dibuatkan
parit-parit. Pada musim kemarau, tanaman pepaya harus sering disirami.
HAMA DAN PENYAKIT
Kutu tanaman (Aphid sp., Tungau). Badan halus panjang 2 - 3 mm berwarna
hijau, kuning atau hitam. Memiliki sepasang tonjolan tabung pada bagian
belakang perut, bersungut dan kaki panjang. Kutu dewasa, ada yang bersayap dan
tidak. Merusak tanaman dengan cara menghisap cairan dengan pencucuk penghisap
yang panjang di bagian mulut.
Pengendalian : semprot dengan Natural BVR atau PESTONA secara bergantian
Penyakit yang sering merugikan tanaman pepaya adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur, virus mosaik, rebah semai, busuk buah, leher akar, pangkal batang dan nematoda.
Penyakit mati bujang diisebabkan oleh jamur Phytophthora parasitica, P. palmivora dan Pythium aphanidermatum. Menyerang buah dan batang pepaya. Cara pencegahan: perawatan kebun yang baik, menjaga kebersihan, dan drainase serta sebarkan Natural GLIO ke lubang tanam, sedangkan penyakit busuk akar disebabkan oleh jamur Meloidogyne incognita. Nematoda. Apabila lahan telah ditanami pepaya, disarankan agar tidak menanam pepaya kembali, untuk mencegah timbulnya serangan nematoda. Tanaman yang terinfeksi oleh nematoda menyebabkan daun menguning, layu dan mati. Pengendalian : Siramkan PESTONA ke lubang tanam
Penyakit yang sering merugikan tanaman pepaya adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur, virus mosaik, rebah semai, busuk buah, leher akar, pangkal batang dan nematoda.
Penyakit mati bujang diisebabkan oleh jamur Phytophthora parasitica, P. palmivora dan Pythium aphanidermatum. Menyerang buah dan batang pepaya. Cara pencegahan: perawatan kebun yang baik, menjaga kebersihan, dan drainase serta sebarkan Natural GLIO ke lubang tanam, sedangkan penyakit busuk akar disebabkan oleh jamur Meloidogyne incognita. Nematoda. Apabila lahan telah ditanami pepaya, disarankan agar tidak menanam pepaya kembali, untuk mencegah timbulnya serangan nematoda. Tanaman yang terinfeksi oleh nematoda menyebabkan daun menguning, layu dan mati. Pengendalian : Siramkan PESTONA ke lubang tanam
PANEN DAN PASCA PANEN
1.
Ciri dan Umur Panen
Tanaman pepaya dapat dipanen
setelah berumur 9-12 bulan. Buah pepaya dipetik harus pada waktu buah itu
memberikan tanda-tanda kematangan: warna kulit buah mulai menguning. Tetapi
masih banyak petani yang memetiknya pada waktu buah belum terlalu matang.
2.
Cara Panen
Panen dilakukan dengan berbagai macam cara, pada umumnya panen atau pemetikan
dilakukan dengan menggunakan "songgo" (berupa bambu yang pada
ujungnya berbentuk setengah kerucut yang berguna untuk menjaga agar buah
tersebut tidak jatuh pada saat dipetik).
3.
Periode Panen
Panen dilakukan setiap 10 hari sekali.
8. DAFTAR PUSTAKA
id.wikipedia.org/wiki/Pepaya
http://www.scribd.com/doc/95007877/Pepaya-Ppt
http://www.scribd.com/doc/34804609/MORFOLOGI-PEPAYA
http://novi-biologi.blogspot.com/2011/06/pepaya-carica-papaya.html
http://www.inabuy.com/2012/04/manfaat-pepaya-daun-bunga-biji-akar.html
http://agromaret.com/artikel/817/iklim_ketinggian_dan_media_tanam_pepaya
http://www.scribd.com/doc/54943229/Laporan-pemuliaan-tanaman
http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-pepaya.html
Tjitrosoepomo,
Gembong. Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada University Press. 2009.Yogyakarta.
0 comments:
Post a Comment