Wednesday 26 March 2014



PEPAYA (Carica papaya L)

1.  SEJARAH SINGKAT
Dalam klasifikasi tanaman, pepaya termasuk dalam family Caricaceae. Family ini memiliki 4 genus, yaitu Carica, Jarila, Jacaranta, dan Cylicomorpha. Ketiga genus pertama merupakan tanaman asli Amerika Tropis, sedangkan genus keempat merupakan tanaman yang berasal dari Afrika. Genus carica memiliki 24 spesies, salah satu diantaranya adalah pepaya. Tanaman dari genus Carica banyak diusahakan petani kerena buahnya enak dimakan. Genus lainnya hanya lazim untuk keindahan habitusnya.
Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Tropis. Pusat penyebaran tanaman diduga berada didaerah Mexico bagian Selatan, Coasta Rica dan Nirkaragua. Di daerah-daerah basah dan kering atau di daerah-daerah dataran dan pegunungan (sampai 1000 m dpl).
Buah pepaya tergolong buah terpopuler dan digemari oleh seluruh penduduk penghuni bumi ini. Daging buahnya lunak, warna merah atau kuning. Rasanya manis dan menyegarkan, karena mengandung banyak air. Nilai gizi buah ini cukup tinggi karena banyak mengandung vitamin penting seperti karbohidrat, lemak, protein, provitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, kalsium, fosfor, zat besi, dan serat.. Pemanfaatan tanaman pepaya cukup beragam. Daun pepaya, bunga dan buah yang masih mentah dapat dibuat sebagai bahan berbagai ragam sayuran.
Batang, daun dan buah pepaya muda menggandung getah berwarna putih. Getah ini mengandung suatu enzim pemecah protein atau enzim proteolitik yang disebut “papain”.
Lalap daun pepaya muda yang dapat menambah nafsu makan diduga disebabkan oleh enzim ini. Secara Ilmiah pepaya mempunyai nama Carica papaya L. nama umumnya. Berikut nama-nama daerah tanaman papaya :
Indonesia
: Pepaya, kates, gandul (Jawa), gedang (Sunda)
Inggris
: Papaya, paw paw
Melayu
: Betik, ketelah, kepaya
Vietnam
: Du du
Thailand
: Mala kaw
Pilipina
: Kapaya, lapaya
Cina
: fan mu gua
Secara taksonomi tumbuhan Pepaya (Carica papaya L) dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Dilleniidae
                         Ordo: Violales
                             Famili: Caricaceae
                                 Genus: Carica
                                     Spesies: Carica papaya L

2.  PEPAYA (Carica papaya L) DILIHAT DARI MORFOLOGINYA
1.      ALAT HARA ( Organum nutritivum )
a.      Daun ( Folium )
Daun merupakan tumbuhan yang paling penting dan umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun pepaya merupakan daun tunggal, berukuran besar, bercanggap menjari (palmatifidus), bergerigi dan juga mempunyai bagian-bagian tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina).
Daun pepaya dikatakan mempunyai bangun bulat atau bundar (orbicularis), ujung daun yang meruncing, tangkai daun panjang dan berongga. Permukaan daun licin (laevis) sedikit mengkilat (nitidus), daging seperti perkamen (perkamenteus). Dilihat dari sususnan tulang daunnya, daun pepaya termasuk daun-daun yang bertulang menjari (palminervis). Daun yang muda terbentuk dibagian tengah tanaman.

Daun yang muda terbentuk dibagian tengah tanaman
Tangkai daun panjang dan berongga






Daun bertulang menjari

Daun pepaya muda bagian atas
Daun pepaya muda bagian bawah


b.      Batang ( Caulis )
Batang (caulis) merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan. Bentuk batang pada tanaman pepaya yaitu berbentuk bulat, dengan permukaan batang yang memperlihatkan berkas-berkas daun dengan daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian atas, jenis batang basah. Arah tumbuh batang yaitu tegak lurus yaitu arahnya lurus keatas. Permukaan batang tanaman pepaya yaitu licin. Batangnya berongga, umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, dan tingginya dapat mencapai 5-10 m
Percabangan pepaya
Batang pepaya lurus
Muncul cabang pada beberapa pohon pepaya
Bekas daun pada batang pepaya
Batang papaya berongga
Akan muncul cabang baru pada batang pepaya

c.       Akar ( Radix )
Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga (disamping batang dan daun) bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan komus. Akar pepaya merupakan akar dengan system akar tunggang (radix primaria), karena akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. bentuk akar bulat, dan berwarna putih kekuningan.
Pepaya Berakar Tunggang

2.      ALAT PERKEMBANGBIAKAN ( Organum reproductivum )
a.      Bunga ( Flos )
Pepaya termasuk golongan tumbuhan poligam (polygamus), karena pada satu tumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna. Biasanya poligam dimaksud untuk menunjukan sifat tumbuhan bertalian dengan sifat bunga tadi yang memperlihatkan suatu kombinasi bukan berumah satu dan juga bukan berumah dua. Bentuk terompet letak di ketiak daun. Tepi bertaju lima, bersimetri banyak, warna bunga putih kekuningan.
Menurut Kalie (1996), bunga pepaya termasuk bunga majemuk yang tersusun pada sebuah tangkai (pedunculus). Kelopak bunga majemuk duduk pada tangkai daun. Tanaman pepaya memiliki 3 jenis bunga yaitu :
1.      Bunga jantan (masculus), adalah bunga yang hanya memiliki benang sari saja (uniseksual)
2.      Bunga betina (femiculus) adalah bunga yang hanya memiliki putik saja.
3.      Bunga sempurna (hermaprodit), adalah bunga yang memiliki putik dan benang sari (biseksual).
Merupakan bunga hermaprodit, aktinomorf, tetrasiklis pentamer. Kelopak berada dalam satu lingkaran dengan 5 sepala yang saling berlekatan. Mahkota dalam satu lingkaran dengan 5 petala yang saling berlepasan. Gynaecium dengan 5 pistillum saling berlekatan dan saling menumpang. Tandan bunga majemuk, pentasiklis primer dan simetri aktinomorf. Androecium berada dalam dua lingkaran yang saling berlepasan. Corolla dan androecium saling berlekatan dengan gynaecium yang tidak terbentuk (Rubatzky et.al., 1998). Pepaya tergolong dalam tanaman polygamus yang pada satu tanaman terdapat satu daun bunga jantan, bunga betina, dan bunga banci bersama-sama. Bunga papaya memiliki bakal buah yang berruang satu (unilocularis) dari satu daun buah saja (Tjitrosoepomo, 1995).
 Keterangan pendukung:
• saat bunga membuka : 07.00-10.00
• saat stigma reseptif : setelah stigma mengeluarkan lendir
• tipe penyerbukan : penyerbukan silang (autogaam)
• sifat khusus : bakal buah beruang satu (unilocularis)

Rumus Bunga Pepaya :
♂ K 0, [C 5, A 5 + 5], G 0
♀ K 0, C 5, A 0, G (5)
*K (5), [C 5, A 5 + 5], G (5)

Perbedaan antara Bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna yaitu :

a.       Bunga jantan (masculus)
Bunga jantan biasanya terdapat pada pohon jantan. Pohon jantan mudah dikenal karena memiliki malai, bunga bercabang banyak yang mengantung dengan bunga-bunga jantan yang lebat. Jenis pohon ini tidak akan menghasilkan buah karena bunganya tidak mempunyai bakal buah. Pohon jantan hanya bermanfaat sebagai penyerbuk pohon betina, bunga jantan yang hanya memiliki benang sari saja (uniseksual).

b.      Bunga betina (femineus)
Bunga betina biasanya terdapat pada pohon betina. Pohon betina memiliki inflorensa dengan 3-5 bunga betina yang bertangkai pendek. Bahkan sering hanya dengan sebuah bunga betina yang duduk diketiak daun. Ukuran bungannya agar besar. Tanpa adanya pohon jantan atau pohon sempurna, pohon betina ini tidak dapat menghasilkan buah. Bunga sempurna menjamin terjadinya penyerbukan secara sempurna, bunga betina yang hanya memiliki putik saja.

c.       Bunga sempurna (hermaprodit)
Bunga sempurna memiliki inflorensia yang terdiri dari beberapa bunga sempurna dan 1-4 bunga jantan. Masing-masing bunga tersebut bertangkai pendek, bunga sempurna memiliki putik dan benang sari (biseksual).

Bakal buah (ovarium)
Buah yaitu bagian putik yang membesar, dan biasanya terdapat ditengah-tengah dasar bunga. Pepaya merupakan salah satu bentuk bakal buah berumah satu (unilocularius). Bakal buah berumah satu dapat tersusun atas satu daun buah saja, misalnya pada bunga tumbuhan yang berbuah polong, dapat pula tersusun atas lebih dari pada satu daun buah.
Terlihat bunga pepaya bermekaran
Bunga terletak di ketiak batang daun
Bunga sempurna
Bentuk Bunga seperti terompet
Mahkota Bunga berjumlah 5
Bunga yang dibelah menjadi 2 bagian

b.      Buah ( Fructus )
Pepaya termasuk dalam golongan buah sungguh (buah sejati) tunggal. Buah sejati tunggal yaitu buah sejati yang terdiri dari bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak naungan. Dalam buah pepaya terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji.
Pepaya juga termasuk buah buni (bacca).Yang disebut dengan buah buni adalah buah yang dagingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar yang tipis agak menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalam yang tebal, lunak dan berair, sering kali dapat dimakan. Biji-biji terdapat bebas dalam bagian yang lunak itu. Buah buni dapat terjadi dari satu atau beberapa ruang. Pepaya termasuk buah buni yang berdiding tebal dan dapat dimakan. Buah pepaya juga bentuknya bulat sampai lonjong.

Buah papaya umumnya berwarna merah atau kuning dengan bentuk buah yang bermacam-macam

c.       Biji ( Semen )
Yang dimaksud dengan biji yaitu penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah, dan bakal biji tumbuh menjadi biji. Melihat asal jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan biji pepaya termasuk putih lembaga dalam (endospermium). Maksud dari putih lembaga dalam yaitu jika jaringan penimbun makanan itu terdiri atas sel-sel yang berasal dari inti kandung lembaga sekunder yang kemudian setelah dibuahi oleh salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan ini. Melihat asalnya putih lembaga dalam ini, maka biji dengan bagian ini hanya dapat biji tumbuhan tertutup (angiospermae). Bentuk biji bulat atau bulat panjang, kecil, bagian luar dibungkus selaput yang berisi cairan, masih muda berwarna putih setelah tua berwarna hitam.
Biji papaya berjumlah banyak dan masih muda berwarna putih setelah tua berwarna hitam.

3.  JENIS TANAMAN
1) Pepaya Jantan
Pohon pepaya ini memiliki bunga majemuk yang bertangkai panjang dan bercabang-cabang. Bunga pertama terdapat pada pangkal tangkai. Ciri-ciri bunga jantan ialah putih atau bakal buah yang rundimeter yang tidak berkepala, benang sari tersusun dengan sempurna.
2) Pepaya Betina
Pepaya ini memiliki bunga majemuk artinya pada satu tangkai bunga terdapat beberapa bunga. Tangkai bunganya sangat pendek dan terdapat bunga betina kecil dan besar. Bunga yang besar akan menjadi buah. Memiliki bakal buah yang sempurna, tetapi tidak mempunyai benang sari, biasanya terus berbunga sepanjang tahun.
3) Pepaya Sempurna
Memiliki bunga yang sempurna susunannya, bakal buah dan benang sari dapat melakukan penyerbukan sendiri maka dapat ditanam sendirian. Terdapat 3 jenis pepaya sempurna, yaitu:
  1. Berbenang sari 5 dan bakal buah bulat.
  2. Berbenang sari 10 dan bakal buah lonjong.
  3. Berbenang sari 2 – 10 dan bakal buah mengkerut.
Pepaya sempurna mempunyai 2 golongan:
  1. Yang dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun.
  2. Yang berbuah musiman.
Jenis-jenis pepaya yang banyak dikenal orang di Indonesia, yaitu:
  1. Pepaya semangka, memiliki daging buah berwarna merah semangka, rasanya manis.
  2. Pepaya burung, warna daging buah kuning, harum baunya dan rasanya manis-asam.
  3. Pepaya california
  4. Pepaya thailand
  5. Pepaya orange lady
  6. Pepaya hawai
  7. Pepaya red lady dan masih banyak lagi.
4.  MANFAAT TANAMAN PEPAYA

Manfaat Pepaya untuk kesehatan hampir tak terhitung, mulai dari daun, bunga, biji, akar, getah dan kulitnya. Berikut ini beberapa Manfaat Pepaya
a. Manfaat Daun Pepaya
Bagian dari buah pepaya yang paling banyak memberi manfaat adalah daun pepaya itu sendiri. Beberapa manfaat yang harus anda ketahui diantaranya.
  1. Bermanfaat sebagai penyembuh penyakit demam berdarah. Cara menggunakan daun pepaya sebagai obat demam berdarah yaitu dengan merebus 5 lembar daun pepaya atau secukupnya saja kemudian direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas saja. Sebaiknya jangan berlebihan dalam mengkomsumsi daun pepaya ini kecuali jika sudah dalam tahap mengkhawatirkan.
  2. Bermanfaat sebagai peredam nyeri haid.  Bila nyeri haid terasa sangat mengganggu sebaiknya gunakan ini. Caranya, 1 lembar daun pepaya, asam jawa, garam secukupnya dan air dicampurkan dan direbus hingga matang. Untuk khasiat yang lebih baik sebaiknya diminum selagi hangat.
  3. Bermanfaat untuk memperlancar pencernaan. Kandungan dalam daun pepaya yang dinamakan karpain sangat baik untuk saluran pencernaan kita karena karpainlah yang membantu membunuh micro organisme yang mengganggu dalam pencernaan kita.
  4. Berfungsi sebagai masker anti jerawat. Cara menggunakannya terlebih dahulu daun pepaya harus di keringkan kemudian dilumatkan dan dicampur dengan air baru kemudian diusapkan ke wajah seperti halnya dengan masker pada umumnya.
  5. Selain itu juga sebagai obat penyembuh penyakit malaria, kejang perut dan sakit panas, menyembuhkan penyakit beri-beri, serta perasannya daunnya digunakan dalam pengobatan tradisional untuk menambah nafsu makan
  6. Berguna melunakkan daging. Jika ingin memasak daging sebaiknya gunakan daun pepaya, sehingga dagingnya menjadi empuk dan enak saat dikunyah. Caranya, hancurkan daun pepaya yang masih basah dan campurkan ke dalam daging yang telah diiris-iris, tapi jangan terlalu banyak karna rasa pahit dari daun pepaya tersebut bisa membuat daging menjadi tidak enak dimakan.
b. Manfaat Biji Pepaya

Biji pepaya tak dapat disepelehkan manfaatnya, selain bisa dijaadikan bibit untuk ditanam lagi juga bisa dijadikan obat yang sangat berkhasiat.
1.      Biji Pepeya sebagai antibakteri. Penelitian telah dilakukan dan menemukan kalau biji pepaya ternyata efektif membasmi E. coli, Salmonella, dan infeksi Staph.
2.      Biji Pepaya dalam  perlindungan ginjal. Penelitian telah menemukan kalau dari ekstrak biji pepaya dapat melindungi ginjal dari racun-diinduksi gagal ginjal.
3.      Biji Pepaya dalam menghilangkan Parasit usus. Ada bukti bahwa biji pepaya membasmi parasit usus. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada anak-anak Nigeria dengan parasit usus, 76,7% dari anak-anak bebas parasit setelah tujuh hari pengobatan dengan biji pepaya dibandingkan dengan hanya 16,7% dari anak-anak yang menerima plasebo.
4.      Biji Pepaya basmi Racun hati. Dalam pengobatan di negeri Cina diyakini kalau sesendok teh biji pepaya dapat membantu detoksifikasi hati. Biji pepaya juga sering direkomendasikan oleh para dokter secara alami dalam pengobatan pada sirosis hati. 
5.      Biji Pepaya atasi cacingan. Penyakit memalukan ini juga sangat baik dibasmi dengan biji pepaya, bahkan sangat ampuh katanya
Perhatian: Bagi yang ibu hamil jangan sekali-kali mengkomsumsi biji pepaya sebagai obat karena akan menyebabkan resiko keguguran.
c. Manfaat Batang Pepaya
Getah pepaya (dapat ditemukan di batang, daun, dan buah) mengandung enzim papain, semacam protease, yang dapat melunakkan daging dan mengubah konformasi protein lainnya. Papain telah diproduksi secara massal dan menjadi komoditas dagang untuk bahan kosmetik dan digunakan pada industri minuman (penjernih), industri farmasi dan textil.
d. Manfaat Akar Pepaya
Yang banyak dikenal dari manfaat akar pepaya adalah manfaatnya sebagai obat bagi penyakit ginjal, baik yang sudah terkena penykit maupun untuk menghindari penyakit ginjal. Caranya, rebus 3 potong akar pepaya bersama 1 liter air kemudian campur dengan madu untuk meminumnya. Selain itu, seperti pada manfaat biji pepaya di atas, akar pepaya juga baik untuk mengobati penyakit cacingan.

Demikian beberapa Manfaat Pepaya yang penulis dapatkan. 

5. KANDUNGAN KIMIA PEPAYA

Tanaman papaya mempunyai kandungan kimia yang berbeda-beda pada buah, daun, akar maupun biji. Pada buah terkandung asam butanorat, metal butanoat, benzilglukosinolat, linalool, papain, asam alfa linoleat, alfa filandren, alfa terpinen, gamma terpinen, 4-terpineol, dan terpinolen. Pada daun terkandung alkaloid, dehidrokarpain, pesedokarpain, flavonol, benzilglukosinolat, papain dan tannin.
Seratus gram daun dilaporkan mengandung 74 kalori, 77.5 g H2O, 7 g protein, 2 g lemak, 11.3 g karbohidrat total, 1.8 g serat, 2.2 g abu, 344 mg kalsium, 142 mg fosfor, 0.8 mg besi, 18 g natrium, 652 mg kalium, 11.565 µg beta karoten, 0.09 mg thiamin, 0.48 mg riboflavin, 2.1 mg niasin, 140 mg asam askorbat dan 136 mg vitamin E (Duke, 1983).

6. MEDIA TANAM PEPAYA

Hal-hal yang perlu diperhatikan terkait dengan iklim yang sesuai untuk pertumbuhan pepaya:
1.      Angin diperlukan untuk penyerbukan bunga. Angin yang tidakterlalu kencang sangat cocok bagi pertumbuhan tanaman.
2.      Tanaman pepaya tumbuh subur pada daerah yang memilki curah hujan 1000 - 2000 mm/tahun.
3.      Suhu udara optimum 22 - 26 derajat C.
4.      Kelembaban udara sekitar 40%.

Media Tanam:
1.      Tanah yang baik untuk tanaman pepaya adalah tanah yang subur dan banyak mengandung humus. Tanah itu harus banyak menahan air dan gembur.
2.      Derajat keasaman tanah ( pH tanah) yang ideal adalah netral dengan pH 6 - 7.
3.      Kandungan air dalam tanah merupakan syarat penting dalam kehidupan tanaman ini. Air menggenang dapat mengundang penyakit jamur perusak akar hingga tanaman layu (mati). Apabila kekeringan air, nama tamanan akan kurus, daun, bunga dan buah rontok. Tinggi air yang ideal tidak lebih dalam daripada 50 - 150 cm dari permukaan tanah.
4.      Ketinggian lahan: Pepaya dapat ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 700 m - 1000 m dpl.

7.  CARA PENANAMAN PEPAYA

PEMBIBITAN
1. Persyaratan Bibit atau Benih
a.       Biji-biji yang digunakan sebagai bibit diambil dari buah-buah yang telah masak benar dan berasal dari pohon pilihan. Buah pilihan tersebut di belah dua untuk diambil biji-bijinya. Biji yang dikeluarkan kemudian dicuci bersih hingga kulit yang menyelubungi biji terbuang lalu dikeringkan ditempat yang teduh.
b.      Biji yang segar digunakan sebagai bibit. Bibit jangan diambil dari buah yang sudah terlalu masak atau tua dan jangan dari pohon yang sudah tua.

2. Penyiapan Benih
Kebutuhan benih perhektar 60 gram (± 2000 tanaman). Benih direndam dalam larutan POC NASA 2 cc/liter selama 1-2 jam, ditiriskan dan ditebari Natural GLIO kemudian disemai dalam polybag ukuran 20 x 15 cm. Media yang digunakan merupakan campuran 2 ember tanah yang di ayak ditambah 1 ember pupuk kandang yang sudah matang dan diayak ditambah 50 gram TSP dihaluskan ditambah 30 gram Natural GLIO.

3. Teknik Penyemaian Benih
a.       Benih dimasukan pada kedalaman 1 cm kemudian tutup dengan tanah. Disiram setiap hari. Benih berkecambah muncul setelah 12-15 hari. Pada saat ketinggiannya 15-20 cm atau 45-60 hari bibit siap ditanam.
b.      Biji-biji tersebut bisa langsung ditanam/disemai lebih dahulu. Penyemaian dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum bibit persemaian itu dipindahkan ke kebun.

4. Pemeliharaan Pembibitan atau Penyemaian
Pada persemaian biji-biji ditaburkan dalam larikan (barisan) dengan jarak 5 - 10 cm. Biji tidak boleh dibenam dalam-dalam, cukup sedalam biji, yakni 1 cm. Dengan pemeliharaan yang baik, biji-biji akan tumbuh sesudah 3 minggu ditanam. Semprotkan POC NASA seminggu sekali dosis 2 tutup/tangki

5. Pemindahan Bibit
Bibit-bibit yang sudah dewasa, sekitar umur 2 - 3 bulan dapat dipindahkan pada permulaan musim hujan.

PENGOLAHAN MEDIA TANAM
1.      Persiapan
Lahan dibersihkan dari rumput, semak dan kotoran lain, kemudian dicangkul/dibajak dan digemburkan.
2.      Pembentukan Bedengan
a.       Bentuk bedengan berukuran lebar 200 - 250 cm, tinggi 20 - 30 cm, panjang secukupnya, jarak antar bedengan 60 cm.
b.      Buat lubang ukuran 50 x 50 x 40 cm di atas bedengan, dengan jarak tanam 2 x 2,5 m.
3.      Pengapuran
Apabila tanah yang akan ditanami pepaya bersifat asam (pH kurang dari 5), setelah diberi pupuk yang matang, perlu ditambah ± 1 kg Dolomit dan biarkan 1-2 minggu.
4.      Pemupukan
Sebelum diberi pupuk, tanah yang akan ditanami pepaya harus dikeringkan satu minggu, setelah itu tutup dengan tanah campuran 3 blek pupuk kandang yang telah matang.

TEKNIK PENANAMAN
1.      Pembuatan Lubang Tanam
a.       Lubang tanam berukuran 60 x 60 x 40 cm, yang digali secara berbaris. Biarkan lubang-lubang kosong agar memperoleh cukup sinar matahari. Setelah itu lubang-lubang diisi dengan tanah yang telah dicampuri dengan pupuk kandang 2 - 3 blek. Jika pupuk kandang tidak tersedia dapat dipakai SUPERNASA dengan cara disiramkan kelubang tanam dosis 1 sendok makan/10 lt air sebelum tanam. Lubang - lubang yang ditutupi gundukan tanah yang cembung dibiarkan 2-3 hari hingga tanah mengendap. Setelah itu baru lubang-lubang siap ditanami. Lubang-lubang tersebut diatas dibuat 1-2 bulan penanaman.
b.      Apabila biji ditanam langsung ke kebun, maka lubang - lubang pertanaman harus digali terlebih dahulu. Lubang-lubang pertanaman untuk biji-biji harus selesai ± 5 bulan sebelum musim hujan.

2. Cara Penanaman
Tiap-tiap lubang diisi dengan 3-4 buah biji. Beberapa bulan kemudian akan dapat dilihat tanaman yang jantan dan betina atau berkelamin dua.

PEMELIHARAAN TANAMAN
1.      Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman betina disamping beberapa batang pohon jantan. Hal ini dilakukan pada waktu tanaman mulai berbunga.
2.      Penyiangan
Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan penyiangan (pembuangan rumput). Kapan dan berapa kali kebun tersebut harus disiangi tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.
3.      Pembubunan
Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan pendangiran tanah. Kapan dan berapa kali kebun tersebut harus didangiri tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.
4.      Pemupukan
Pohon pepaya memerlukan pupuk yang banyak, khususnya pupuk organik, memberikan zat-zat makanan yang diperlukan dan dapat menjaga kelembaban tanah.
Cara pemberian pupuk:
a.       Tiap minggu setelah tanam beri pupuk kimia, 50 gram ZA, 25 gram Urea, 50 gram TSP dan 25 gram KCl, dicampur dan ditanam melingkar.
b.      Satu bulan kemudian lakukan pemupukan kedua dengan komposisi 75 gram ZA, 35 gram Urea, 75 gram TSP, dan 40 gram KCl
c.       Saat umur 3-5 bulan lakukan pemupukan ketiga dengan komposisi 75 gram ZA, 50 gram Urea, 75 gramTSP, 50 gram KCl
d.      Umur 6 bulan dan seterusnya 1 bulan sekali diberi pupuk dengan 100 gram ZA, 60 gram Urea, 75 gramTSP, dan 75 gram KCl
e.       Siramkan SUPERNASA ke lubang tanam dengan dosis 1 sendok makan/10 liter air setiap 1-2 bulan sekali
f.       Lakukan penyemprotan POC NASA dosis 3 tutup / tangki setiap 1-2 minggu sekali setelah tanam sampai umur 2-3 bulan
g.      Setelah umur 3 bulan semprot dengan POC NASA 3 - 4 tutup ditambah HORMONIK dosis 1 - 2 tutup / tangki.
h.      Penyemprotan hati - hati pada saat berbunga agar tidak kena bunga yang mekar atau lebih aman bisa disiramkan.

5.      Pengairan dan Penyiraman
Tanaman pepaya memerlukan cukup air tetapi tidak tahan air yang tergenang. Maka pengairan dan pembuangan air harus diatur dengan seksama. Apalagi di daerah yang banyak turun hujan dan bertanah liat, maka harus dibuatkan parit-parit. Pada musim kemarau, tanaman pepaya harus sering disirami.

HAMA DAN PENYAKIT
Kutu tanaman (Aphid sp., Tungau). Badan halus panjang 2 - 3 mm berwarna hijau, kuning atau hitam. Memiliki sepasang tonjolan tabung pada bagian belakang perut, bersungut dan kaki panjang. Kutu dewasa, ada yang bersayap dan tidak. Merusak tanaman dengan cara menghisap cairan dengan pencucuk penghisap yang panjang di bagian mulut.
Pengendalian : semprot dengan Natural BVR atau PESTONA secara bergantian
Penyakit yang sering merugikan tanaman pepaya adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur, virus mosaik, rebah semai, busuk buah, leher akar, pangkal batang dan nematoda.
Penyakit mati bujang diisebabkan oleh jamur Phytophthora parasitica, P. palmivora dan Pythium aphanidermatum. Menyerang buah dan batang pepaya. Cara pencegahan: perawatan kebun yang baik, menjaga kebersihan, dan drainase serta sebarkan Natural GLIO ke lubang tanam, sedangkan penyakit busuk akar disebabkan oleh jamur Meloidogyne incognita. Nematoda. Apabila lahan telah ditanami pepaya, disarankan agar tidak menanam pepaya kembali, untuk mencegah timbulnya serangan nematoda. Tanaman yang terinfeksi oleh nematoda menyebabkan daun menguning, layu dan mati. Pengendalian : Siramkan PESTONA ke lubang tanam

PANEN DAN PASCA PANEN
1.      Ciri dan Umur Panen
Tanaman pepaya dapat dipanen setelah berumur 9-12 bulan. Buah pepaya dipetik harus pada waktu buah itu memberikan tanda-tanda kematangan: warna kulit buah mulai menguning. Tetapi masih banyak petani yang memetiknya pada waktu buah belum terlalu matang.

2.      Cara Panen
Panen dilakukan dengan berbagai macam cara, pada umumnya panen atau pemetikan dilakukan dengan menggunakan "songgo" (berupa bambu yang pada ujungnya berbentuk setengah kerucut yang berguna untuk menjaga agar buah tersebut tidak jatuh pada saat dipetik).

3.      Periode Panen
Panen dilakukan setiap 10 hari sekali.

8.  DAFTAR PUSTAKA

id.wikipedia.org/wiki/Pepaya
http://www.scribd.com/doc/95007877/Pepaya-Ppt
http://www.scribd.com/doc/34804609/MORFOLOGI-PEPAYA
http://novi-biologi.blogspot.com/2011/06/pepaya-carica-papaya.html
http://www.inabuy.com/2012/04/manfaat-pepaya-daun-bunga-biji-akar.html
http://agromaret.com/artikel/817/iklim_ketinggian_dan_media_tanam_pepaya
http://www.scribd.com/doc/54943229/Laporan-pemuliaan-tanaman
http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-pepaya.html
Tjitrosoepomo, Gembong. Morfologi Tumbuhan.Gadjah Mada University Press. 2009.Yogyakarta.

0 comments:

Post a Comment