SISTEM KOORDINASI
PADA MANUSIA
A. Sistem Saraf pada Manusia
Sistem saraf manusia terdiri atas dua
bagian, yaitu sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar. Susunan sistem
saraf itu dapat digambarkan dalam bagan berikut.
Sumber Gambar : www.google.com
Sebagai alat koordinasi, sistem saraf
berfungsi dalam hal :
1. Mengetahui
kejadian dan perubahan di sekitar, biasanya dilakukan melalui indra,
2. Mengendalikan
tanggapan atau reaksi terhadap keadaan sekitar, serta
3. mengendalikan
kerja organ - organ tubuh.
1. Sel Saraf
Jaringan
saraf terdiri atas sel – sel saraf (neuron) yang saling berhubungan. Neuron
memiliki bagian – bagian yang terdiri atas badan sel, dendrit (dendron), dan
neurit (akson). Badan sel terdiri atas inti sel (nukleus)
dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria, badan Golgi, lisosom,
dan badan Niesel. Berdasarkan fungsinya, sel saraf (neuron) dibedakan menjadi
tiga yaitu :
- Neuron sensorik berfungsi
mengantarkan rangsangan dari penerima rangsangan menuju ke sistem saraf
pusat, yaitu otak dan sumsum tulang belakang.
- Neuron Motorik berfungsi
mengantarkan rangsangan dari sistem saraf pusat menuju ke sasaran rangsang
(efektor), yang berupa otot dan kelenjar.
- Interneuron (neuron asosiasi)
yang disebut juga neuron penghubung terdapat di sumsum tulang belakang.
Neuron penghubung berfungsi menghantarkan rangsangan dari neuron sensorik
ke neuron motorik.
2. Susunan Saraf
Susunan saraf manusia dibedakam menajdi dua yaitu : susunan saraf sadar
dan susunan saraf tak sadar. Susunan saraf sadar meliputi susunan saraf pusat (
otak dan sumsum tulang belakang ) dan susunan saraf tepi yang terdiri atas
serabut – serabut saraf. Susunan saraf tak sadar meliputi susunan saraf
simpatik dan susunan saraf parasimpatik.
a. Susunan saraf sadar ( Somatik )
Susunan saraf sadar terdiri dari susunan saraf pusat
dan susunan saraf tepi (perifer).
1) Susunan saraf pusat
Susunan saraf pusat berfungsi
mengatur seluruh kegiatan tubuh, yang susunannya terditi atas otak dan sumsum
tualng belakang. Otak dan sumsum tulang belakang merupakan pusat dari seluruh
sistem saraf manusia. Diantara otak dan sumsum tulang belakang terdapat sumsum
lanjutan ( medulla oblongata)
-
Otak
Otak
(ensefalon) adalah organ terbesar dan paling kompleks di antara seluruh sistem
saraf . Otak dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
a) Otak besar (cerebrum)
Permukaannya tampak berlipat-lipat dan mengandung
kurang lebih 15 triluin sel saraf. Otak besar terdiri atas dua belahan yaitu
belahan kanan yang mengkoordinasi tubuh bagian kanan. Otak besar merupakan
pusat pengendali semua kegiatan misalnya berfikir, bergerak, berbicara,
melihat, mendengar dan lain sabgainya.
Fungsi otak besar (cerebrum) adalah
-
Mengingat
pengalaman-pengalam yang lalu
-
Pusat
pensarafan yang menangani aktivitas mental, akal, intelegensia, keinganan dan
memori
-
Sebagai pusat
kesadaran, mengndalikan semua kegiatan yang disadari seperti bergerak, berfikir
mendengar. Melihat berbicara dan meraba.
b) Otak tengah ( mesencepalon )
Bagian yang berkembang baik adalah lobus optikus.
Lobus optikus adalah pusat reflekasi pupil mata dan pengaturan keseimbangan
tubuh.
c) Otak kecil ( cerebellum )
Otak kecil merupakan pusat pengaturan keseimbangan dan
mengkoordinasi otot-otot saat kita akan melakukan suatu gerakan. Otak kecil
terdiri atas dua belahan yaitu belahan kanan dan belahan kiri yang kedua
belahannya di hubungkan oleh jembatan varol.
Fungsi cerebellum adalah :
-
Untuk
kesimbngan dan rasangan pendengaran ke otak
-
Sebagai pusat
penerimaan impuls dari reseptor sensasi umum medulla spinalis pusat penerimaan
impuls dari reseptor sensasi umum medulla spinalis dari venus vagus kelopak
mata, rahang atas dan bawah serta otot pengayuh.
-
Menerima
informasi tentang gerakan yang sedang dan akan dikerjakan dan mengatur gerakan
sisi badan.
d) Sumsum lanjutan (medulla oblongata )
Sumsum lanjuta terletak di depan otak kecil di bagian
bawah otak besar.sumsum lanjutan meghubungkan otak kecil dan sumsum tulang
belakang sehingga disebut sumsum lanjutan (sumsum penghubung )
Fungsi sumsum lanjutan :
-
Mengatur
denyut jantung
-
Kecepatan
pernafasan
-
Pengatur suhu
tubuh
-
Kegiatan tubuh
yang tidak disadari (mengontrol kegiatan refleks)
-
Sumsum tulang
belakang (Medulla spinalis)
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam
ringga tulang belakang mulai dari ruas tulang leher sampai ruas tulang sampai
ruas tulang punggung yang ke dua. Bagian sumsum tulang belakang terbentuk sayap
kearah depan disebut akar ventral.
Otak dan sumsum tulang belakang dilapisi oleh tiga
macam selaput yang dikenal dengan nama selaput meningas. Susunan selaput
tersebut di luar ke dalam adalah sebagai berikut :
-
Duramater
Merupakan selaput paling luar. Bertindak sebagai
selaput pelindung terhadap jaringan – jaringan yang halus dari otak dan sumsum
tulang belakang.
-
Araknoid
Merupakan selaput tipis dan halus terletak antara
piameter dan durameter. Araknoaid dipisahkan dari piameter oleh suatu ruang
yang disebut ruang subaraknoid yang di dalamnya berisi cairan serebrospinal
yang berfungsi sebaga pelindung otak dan sumsum tulang belakang dari goncangan.
-
Piameter
Merupakan selaput palingan dalam dan banyak mengandung
pembuluh darah. Selaput itu merupakan selaput yang melapisi bagian otak dan
sumsum tulang belakang.
3. Sistem Saraf Tepi
Sistem
saraf tepi disebut sistem saraf perifer. Sistem saraf tepi menghubungkan saraf
pusat dengan alat – alat tubuh tertentu, seperti kulit, mata, telinga dan
hidung. Sistem saraf tepi terbagi menjadi sistem araf sadar dan sistem saraf
tak sadar. Sistem saraf sadar terdiri atas 12 pasang saraf otak (cranial) dan
31 pasang saraf sumsum tulang belakang (spinal).
4. Sistem Saraf Otonom
Sistem
saraf otonom disebut juga sistem saraf tak sadar karena sistem saraf ini
mengendalikan aktivitas tubuh yang tidak disadari. Antara lain denyut jantung,
gerak saluran pencernaan, dan sekresi enzim. Sistem saraf otonom dibedakan
menjadi sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.
4. Gerak Refleks dan Gerak
Biasa
Gerak
refleks adalah tindakan yang timbul tiba – tiba, tidak dapat dicegah, dan
berlangsung tanpa disadari.
Proses
terjadinya gerak refleks
Impuls
®
Reseptor (indra) ®
saraf sensorik ®
saraf penghubung ®
saraf motorik ®
efektor (otot) ®
gerakan
Proses
terjadinya gerak biasa (disadari)
Impuls
®
reseptor (indra) ®
saraf motorik ®
otak ®
saraf sensorik ®
efektor (otot)
0 comments:
Post a Comment