Monday, 7 April 2014



CIRI-CIRI DAN IMPLEMENTASI PERKEMBANGAN PUBERTAS ANAK




BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Sebagai seorang guru, sangat perlu memahami perkembangan peserta didik. Perkembangan peserta didik tersebut meliputi: perkembangan fisik, perkembangan sosioemosional, dan bermuara pada perkembangan intelektual pada saat anak tersebut memasuki masa pubertas. Perkembangan fisik dan perkembangan sosio sosial mempunyai kontribusi yang kuat terhadap perkembangan intelektual atau perkembangan kognitif siswa.
Pemahaman terhadap perkembangan peserta didik di atas, sangat diperlukan untuk merancang pembelajaran yang kondusif yang akan dilaksanakan. Rancangan pembelajaran yang kondusif akan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga mampu meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang diinginkan.
Perkembangan fisik selama remaja dimulai dari masa pubertas. Pada masa ini terjadi perubahan fisiologis yang mengubah manusia yang belum mampu bereproduksi menjadi mampu bereproduksi. Hampir setiap organ atau sistem tubuh dipengaruhi oleh perubahan perubahan ini. Anak pubertas awal (prepubertal) dan remaja pubertas akhir (postpubertal) berbeda dalam tampakan luar karena perubahan perubahan dalam tinggi proporsi badan serta perkembangan ciri ciri seks primer dan sekunder.
Salah satu tanda mulai munculnya perkembangan identitas remaja adalah reflektivitas yaitu kecenderungan untuk berpikir tentang apa yang sedang berkecamuk dalam benak mereka sendiri dan mengkaji diri sendiri. Mereka juga mulai menyadari bahwa ada perbedaan antara apa yang mereka pikirkan dan mereka rasakan serta bagaimana mereka berperilaku. Mereka mulai mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan. Remaja mudah dibuat tidak puas oleh diri mereka sendiri. Mereka mengkritik sifat pribadi mereka, membandingkan diri mereka dengan orang lain, dan mencoba untuk mengubah perilaku mereka. Pada remaja usia 18 tahun sarnpai 22 tahun, umumnya telah mengembangkan suatu status pencapaian identitas.

 
B.     Rumusan masalah
1.      Apa sajakah ciri-ciri perkembangan pubertas pada anak?
2.      Bagaimana implementasi perkembangan pubertas terhadap psikologis anak?
3.      Apa sajakah bahaya yang akan timbul pada masa pubertas anak?

C.    Tujuan
1.      Menjelaskan ciri-ciri primer dan sekunder yang muncul pada masa pubertas anak perempuan maupun laki-laki
2.      Menjelaskan bahaya yang mungkin timbul saat anak memasuki masa pubertasnya agar orang tua mampu memberikan solusi terbaik untuk mencegah bahaya tersebut



BAB II 
PENJELASAN KONSEP
            Beberapa pengertian mengenai pubertas yaitu:
1.      Menurut G. Stanley Hall (psikolog Amerika) merupakan orang pertama yang mendefinisikan pubertas sebagai bagian tersendiri dari perkembangan kehidupan manusia. Hall mengungkapkan, periode ini merupakan langkah awal dari efek evolusi manusia menuju jenjang pubertas yang permanen.
2.      Sigmund Freud (psikoanalis) mengungkapkan, masa pubertas sebagai periode “The Genital Stage’. Pada periode ini, dikarakteristikan sebagai muncul energi baru yang mendongkrak stabilitas dari tekanan seksual masa kanak-kanak. Kemudian dengan Fokus pandangan baru yang lebih dinamis, sehingga dapat merubah pandangan seorang individu akan tubuh dan melihat perbedaan gender lebih ke arah ketertarikan seksual.
3.      Menurut Prawirohardjo (1999: 127) pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa.
4.      Menurut Soetjiningsih (2004: 134) pubertas adalah suatu periode perubahan dari tidak matang menjadi matang.
5.      Menurut Monks (2002: 263) pubertas adalah berasal dari kata puber yaitu pubescere yang artinya mendapat pubes atau rambut kemaluan, yaitu suatu tanda kelamin sekunder yang menunjukkan perkembangan seksual.
6.      Menurut Root dalam Hurlock (2004) Pubertas merupakan suatu tahap dalam perkembangan dimana terjadi kematangan alat–alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi.

Percepatan pertumbuhan  pubertas pada anak perempuan biasanya 2 tahun lebih awal dari anak laki laki karena menurut Dr Mark Palmert, Kepala Divisi Endokrinologi dari The Hospital for Sick Children, Toronto, paparan bahan kimiawi yang berasal dari lingkungan, makanan, hingga kosmetik, dapat berpengaruh terhadap munculnya pubertas dini. "Riset yang dilakukan memperlihatkan bahwa bahan-bahan kimiawi ini masuk ke dalam tubuh melalui aliran estrogen, sehingga dapat memicu pertumbuhan payudara pada usia dini dan sinyal-sinyal pubertas lainnya pada anak perempuan, selain itu terjadinya pubertas pada anak dikarenakan beberapa faktor diantaranya  faktor ginetik,lingkungan,nutrisi dan hormone
 
Perubahan primer pada masa pubertas
Perubahan primer pada masa pubertas adalah tanda-tanda/perubahan yang menentukan sudah mulai berfungsi optimalnya organ reproduksi pada manusia.
  1. Pada pria – Gonad atau testis yang terletak di skrotum, di luar tubuh pada usia 14 tahun baru sekitar 10% dari ukuran matang. Kemudian terjadi pertumbuhan pesat selama 1 atau 2 tahun, setelah itu pertumbuhan menurun, testis sudah berkembang penuh pada usia 20 atau 21 tahun. Kalau fungsi organ-organ pria sudah matang, maka biasanya mulai terjadi mimpi basah.
  2. Pada wanita - Semua organ reproduksi wanita tumbuh selama masa puber, meskipun dalam tingkat kecepatan yang berbeda. Tuba falopi, telur-telur, dan vagina juga tumbuh pesat pada saat ini. Petunjuk pertama bahwa mekanisme reproduksi anak perempuan menjadi matang adalah datangnya menstruasi.
Perubahan sekunder pada masa pubertas
Perubahan sekunder pada masa pubertas adalah perubahan-perubahan yang menyertai perubahan primer yang terlihat dari luar.
Berikut perubahan sekunder pada anak perempuan yang memasuki masa puber seperti dikutip dari The Human Body Book karangan Steve Parker yang diterbitkan Erlangga, Selasa (6/3/2012):

Pubertas anak perempuan
Perkembangan dan pertumbuhan organ-organ kelamin perempuan dipengaruhi oleh hormon Gonadotropin dan hormone-hormon gonadal(estrogen dan tertosteron) hormone FSH pelepasannya dalam darah menyebabkan terjadinya pertumbuhan folikel-folikel ovarium.
 Pada anak perempuan, perubahan fisik pubertas dimulai pada usia sekitar 10 atau 11 tahun. Sebagian besar memperlihatkan beberapa tanda perkembangan di usia 13 tahun dan cenderung tak ada perubahan selanjutnya setelah usia 16 tahun.

1.Tanda pertama pubertas adalah berkembangnya payudara, lalu rambut mulai tumbuh di daerah ketiak dan pubis. Rambut kaki menebal dan bentuk tubuh berubah, dengan penambahan lemak tubuh. Rambut dan kulit mulai berminyak, yang dapat menimbulkan jerawat. Akhirnya menstruasi (haid) dimulai ,siklus menstruasi yang merupakan puncak dari rangkaian peristiwa komplek yang meliputi pematangan poros hipotalamus – hipofisis –ovarium untuk memproduksi ovum atau endometrium yang matang sehingga dapat menunjang kehidupan zygote bila terjadi fertilisasi.Anak perempuan merasa dapat merasa lelah, serta memiliki suasana hati yang berubah-ubah, dan perasaan sensitive saat menstruasi.

2.Tinggi Badan
Anak perempuan mencapai setengah tinggi dewasanya tepat sebelum ulang tahun kedua mereka pertumbuhan cepat saat pubertas dimulai dua tahun lebih cepat pada anak perempuan daripada laki-laki

3. Rambut Ketiak berbulu
Selain didaerah vagina pada perempuan juga akan tumbuh rambut-rambut di daerah ketiaknya.

4. Perkembangan Payudara
Daerah di sekitar puting membesar dengan sejumlah kecil jaringan payudara di dalamnya,
perkembangan payudara antara usia 8 – 10 tahun

5. Pinggul Melebar
Pelvis dan pinggul melebar dan pinggang menyempit akibat penyebaran lemak yang dipengaruhi oleh hormon wanita.

6. Tumbuh Rambut Pubis di kemaluan
Hormon DHEA dan DHEAS bertanggung jawab untuk pertumbuhan rambut pubis dan aksila


7. Perubahan Dalam Tubuh
Tingkat pertumbuhan lebih cepat di awal pubertas, sebelum mulai menstruasi, dan mencapai puncaknya pada usia sekitar 12 tahun, saat pertumbuhan mencapai 9 cm dalam setahun.

Pertumbuhan melambat, biasanya berhenti pada usia 14 dan 16, saat hormon membuat pertumbuhan epifisis di tulang panjang berosifikasi sehingga tidak lagu dipengaruhi oleh hormon pertumbuhan.

 Perubahan sekunder yang terjadi saat anak laki-laki memasuki masa pubertas

1. Pada anak laki-laki, perubahan fisik pubertas dimulai lebih lambat daripada anak perempuan, sekitar usia 12 atau 13 tahun.Sebagian besar menunjukkan tanda perkembangan di usia 14 tahun, dan menyelesaikan seluruh pertumbuhan pubertas di usia 17 atau 18 tahun.

2. Perubahan pertama adalah testis dan penis yang membesar, lalu rambut tumbuh di daerah pubis dan ketiak. Massa otot berambah, dan jaringan payudara juga berkembang.

3. Testoteron menyebabkan tulang rawan dalam kotak suara tumbuh lebih besar dan lebih tebal, yang menjadikan pita suara memanjang dan menebal. Ini menyebabkan pita suara bergetar di frekuensi yang lebih rendah sehingga suara menjadi lebih dalam.

4. Akhirnya, rambut wajah tumbuh, yang disertai dengan jerawat. Anak laki-laki cenderung mengalami masalah dengan kulit berminyak dan keringat daripada anak perempuan.

5. Tanda pematangan seksual anak laki-laki adalah ejakulasi. Walau mampu ereksi sejak lahir, anak laki-laki hanya menghasilkan sperma saat hormon testoteron mulai bersirkulasi dalam tubuh mereka. Pada saat ini mereka dapat berejakulasi untuk pertama kalinya.

6. Wajah ditumbuhi rambut
Berawal dari rambut halus tipis, menjadi lebih kasar. Terjadi disekitar atas bibir dan dibawah hidung hingga dagu.

7. Dada Melebar

8. Rambut Dada
Terus-menerus tumbuh sampai usia 30 tahun; sebagian pria hanya memiliki sedikit atau tidak memiliki rambut dada sama sekali.

9. Rambut Pubis
10. Tubuh Lebih Berotot
Massa otot bertambah secara signifikan.

12. Perubahan Dalam Tubuh
Anak laki-laki tumbuh lebih lambat daripada anak perempuan. Namun, begitu mulai tumbuh mereka tumbuh lebih cepat dan lebih lama sehingga memperoleh tinggi dewasa yang lebih maksimal.Pada usia 14 atau 15 tahun, anak laki-laki rata-rata lebih tinggi, berat, dan kuat daripada anak perempuan dan masih dapat tumbuh.

13. Produksi Sperma
Sperma berkembang dalam testis - sel sperma perlahan bergerak menjauhi sel penyangga dan menjadi matang saat melewati tubulus seminiferus dan epididimis. Proses ini membutuhkan waktu 74 hari.
 
Perkembangan Psikologi pada Masa Pubertas

Perubahan fisik pada masa pubertas juga disertai dengan perubahan psikologi yang disebabkan adanya pengaruh hormone. Pertambahan hormon dari kelenjar adrenalin akan membuat remaja cenderung membangkang dan memiliki sifat memberontak. Sementara itu, perubahan psikologi yang dialami remaja pada masa pubertas meliputi perkembangan kepribadian dan social. Yang dimaksud dengan perkembangan kepribadian adalah perubahan cara individu berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan dalam berhubungan dengan orang lain (Papalia & Olds, 2001). Perkembangan kepribadian yang penting pada masa remaja adalah pencarian identitas diri. Yang dimaksud dengan pencarian identitas diri adalah proses menjadi seorang yang unik dengan peran yang penting dalam hidup (Erikson dalam Papalia & Olds, 2001).Perkembangan sosial pada masa remaja lebih melibatkan kelompok teman sebaya disbanding orang tua (Conger, 1991; Papalia & Olds, 2001). Dibanding pada masa kanak-kanak, remaja lebih banyak melakukan kegiatan di luar rumah seperti kegiatan sekolah, ekstra kurikuler dan bermain dengan teman (Conger, 1991; Papalia & Olds, 2001). Dengan demikian pada masa remaja peran kelompok teman sebaya adalah besar.Pada diri remaja, pengaruh lingkungan dalam menentukan perilaku diakui cukup kuat. Walaupunremaja telah mencapai tahap perkembangan kognitif yang memadai untuk menentukantindakannya sendiri, namun penentuan diri remaja dalam berperilaku banyak dipengaruhi olehtekanan dari kelompok teman sebaya (Conger, 1991).Kelompok teman sebaya diakui dapat mempengaruhi pertimbangan dan keputusan seorangremaja tentang perilakunya (Beyth-Marom, et al., 1993; Conger, 1991; Deaux, et al, 1993;Papalia & Olds, 2001). Conger (1991) dan Papalia & Olds (2001) mengemukakan bahwakelompok teman sebaya merupakan sumber referensi utama bagi remaja dalam hal persepsi dansikap yang berkaitan dengan gaya hidup. Bagi remaja, teman-teman menjadi sumber informasimisalnya mengenai bagaimana cara berpakaian yang menarik, musik atau film apa yang bagus,dan sebagainya (Conger, 1991).Selain itu ada perubahan psikologis lain yang dialami pada masa pubertas, antar lain :1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenaldengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dariperubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial,peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yangberbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang ditujukanpada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti anak-anak,mereka harus lebih mandiri dan bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya waktu, dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa kuliah. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang dewasa.Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Disatu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut. Perkembangan intelegensi, sehingga remaja menjadi mampu berpikir abstrak, senang mengkritik, ingin mengetahui hal-hal baru, sehingga muncul perilaku ingin coba-coba.

Pada saat anak memasuki masa pubertas orang tua sebaiknya lebih intensif mengawasi anaknya agar terhindar dari bahaya-bahaya yang mungkin terjadi pada masa pubertas anak. Bahaya tersebut diantaranya :
1.      Bahaya Fisik
Bahaya fisik pada masa puber tidak terlalu mengkhawatirkan. Karena pada masa itu jarang sekali anak terserang penyakit serius dan jarang sekali terjadinya kecelakaan, karena anak saat usia ini menjadi kurang aktif. Tidak seperti masa-masa sebelum puber dan masa setelah puber. Kematian yang terjadi biasanya disebabkan oleh percobaan bunuh diri yang dlakukan anak puber, karena kesedihan anak yang sangat mendalam. Bahaya fisik yang utama karena disebabkan kesalahan fungsi kelenjar endokrin yang mengendalikan pertumbuhan pesat dan perubahan seksual yang terjadi pada periode ini.
Akibat ketidakseimbangan endokrin pada masa puber :
a)   Kurangnya hormon pertumbuhan : menyebabkan anak lebih kecil dari rata-rata saat anak matang.
b)   Kurangnya hormon gonad : menyebabkan anak lebih besar dari pada rata-rata dan sifatnya tetap kekanak-kanakan atau dapat mengambil cirri-ciri lawan jenis bergantung pada kapan terjadinya gangguan dalam siklus perkembangan
c)   Persediaan hormone gonad yang berlebihan : menyebabkan kematangan dini (puberty precox) sejak usia 5 atau 6 tahun, tetapi meskipun anak sudah mulai dapat bereproduksi namun keadaan seks sekunder masih belum tumbuh dan berkembang sehingga masih terlihat kecil.

2.      Bahaya Psikologis
Terhadap banyak bahaya
psikologis pada masa puber yang akibat panjangnya lebih penting dari pada akibat berlangsungnya.
Beberapa bahaya
psikologis yang adalah sebagai berikut :
  1. Konsep diri yang kurang baik – Ada banyak hal yang menyebabkan perkembangan konsep diri kurang baik selama masa puber, beberapa diantaranya alasan pribadi dan alasan lingkungan. Anak yang mengembangkan konsep diri kurang baik pada masa remaja cenderung menguatkan konsep tersebut dengan perilaku yang tidak sosial, dan bukan memperbaikinya. Akibatnya, dasar-dasar untuk kompleks rendah diri semakin tertanam dan kecuali dilakukan langkah-langkah perbaikan, maka cenderung akan menetap dan mewarnai mutu perilaku individu sepanjang hidupnya.
  2. Prestasi Rendah – Cepatnya pertumbuhan Fisik maka tenaga menjadi melemah, ini mengakibatkan keseganan untuk bekerja dan bosan pada tiap kegiatan yang melibatkan usaha individu.
  3. Kurangnya persiapan untuk menghadapi masa puber – Anak puber tidak diberitahu atau secara psikologis tidak dipersiapkan tentang perubahan fisik dan psikologis yang terjadi pada masa puber, pengalaman akan perubahan itu dapat merupakan pengalaman traumatis.
  4. Menerima tubuh yang berubah – Diantara tugas perkembangan masa puber yang penting adalah menerima kenyataan bahwa tubuhnya mengalami perubahan. Hanya sedikit anak puber yang mampu menerima kenyataan ini, sehingga mereka tidak puas dengan penampilannya.
  5. Menerima peran seks yang diharapkan – Sama halnya menerima tubuh yang berubah, menerima peran seks anak puber yang diharapkan mendekati peran seks orang dewasa merupakan tugas perkembangan utama pada tingkat usia ini. Terjadinya kematangan seksual atau waktu yang diperlukan untuk pematangan.
  6. Penyimpangan dalam pematangan sosial – Salah satu bahaya psikologis selama masa puber yang paling serius adalah penyimpangan dalam usia terjadinya kematangan seksual atau waktu yang diperlukan untuk pematangan.
  7. Anak yang matang lebih awal – Anak yang matang terlalu dini dapat menunjukkan kesulitan pribadi. Kesulitan ini timbul karena anak matang lebih awal yang kelihatannya lebih tua dari usianya, biasanya diharapkan bertindak sesuai dengan penampilannya dan bukan dengan usianya

D.    KESIMPULAN
Masa pubertas merupakan peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Pubertas yang terjadi pada masa remaja sangat berpengaruh terhadap perkembangan psikologi anak. Pengawasan orang tua sangat dibutuhkan agar perkembangan pubertas anak dapat berkembang dengan baik.Ciri-ciri fisik yang dialami anak pada masa pubertas akan membuat anak sedikit mengalami kepanikan untuk itu orang tua harus segera sigap dalam menununtun anaknya. Perubahan sikap dan perilaku anak akan mengalami perubahan pada masa ini, apabila orang tua tidak mengawasi dengan baik maka anak akan melakukan perbuatan yang diluar batas. 

E.     REFRENSI

Devi, N. 2009. Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Pubertas Pada Siswi Kelas VII Di SMP N 2 Sidoharjo Sragen. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: AKBIDMUS
Sarlito. 2009. Perubahan Fisik Remaja. e-psikologi.com Tanggal 20 Maret 2009 Jam 16.35 WIB.http://www.scribd.com/doc/51977907/Perkembangan-Psikologi-pada-Masa-Pubertas






1 comments: