Pengertian
Bakat
Bakat (aptitude) biasanya
diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu
dikembangkan atau dilatih (Semiawan, dkk, 1984:1). Tes bakat adalah tes yang
mengukur prestasi atau kapasitas yang dapat dicapai seseorang dimasa depan,
sedangkan tes prestasi yaitu tes yang mengukur kemampuan untuk berprestasi saat
ini (Chaplin, 1989:35).
Wijaya (1988:66) menyatakan bahwa
“bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan suatu
latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus,
misalnya: berupa kemampuan berbahasa, kemampuan bermain musik, dan lain
sebagainya”. Dalam hal ini seseorang yang berbakat musik, misalnya, dengan
latihan yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat musik, akan lebih cepat
menguasai keterampilan musik tersebut.
Kemampuan
adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan
latihan. Kemampuan menunjukkan bahwa suatu tindakan dapat dilakukan sekarang,
sedangkan bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat
dilakukan dimasa yang akan datang.
Kapasitas
dapat digunakan sebagai sinonim untuk kemampuan dan biasanya diartikan sebagai
kemampuan yang dapat dikembangkan sepenuhnya dimasa mendatang apabila latihan
dilakukan secara optimal.
Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa bakat adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk
memperoleh pengetahuan atau keterampilan yang bersifat umum ataupun khusus.
Namun bakat juga harus disertai dengan latihan khusus untuk mencapai suatu
kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus.
Jenis
Bakat
Beberapa ahli cenderung membedakan
bakat atas bakat umum dan bakat khusus. Berbakat atau gifted, diartikan
sebagai memiliki bakat intelektual (baik umum atau khusus) dan talent
sebagai bakat-bakat khusus, misalnya dalam seni musik atau seni rupa.
Bakat-bakat tersebut, baik yang
masih sebagai potensi maupun yang sudah terwujud, meliputi:
a. Kemampuan
intelektual umum.
b. Kemampuan
akademik khusus.
c. Kemampuan
berpikir secara kreatif-produktif.
d. Kemampuan
dalam salah satu bidang seni.
e. Kemampuan
psikomotorik/kinestik.
f. Kemampuan
psikososial atau bakat kepemimpinan.
Anak berbakat intelektual umum,
biasanya mempunyai taraf inteligensi yang tinggi dan menunjukkan prestasi
sekolah yang menonjol. Sedangkan anak yang mempunyai bakat akademik khusus,
menunjukkan prestasi yang menonjol dalam mata pelajaran tertentu, misalnya
matematika atau bahasa.
Ada anak yang inteligensinya
mungkin tidak terlalu tinggi, tetapi unggul dalam kemampuan berpikir
kreatif-produktif. Ada pula anak bakatnya dalam bidang olahraga, atau dalam
salah satu bidang seni, seperti seni lukis atau musik. Ada anak yang di sekolah
tidak termasuk anak yang pandai, tetapi ia menonjol dalam keterampilan teknik.
Dikenal juga anak yang oleh teman-temannya atau oleh gurunya selalu dipilih
atau ditunjuk sebagai pemimpin, bakat mereka terletak dalam bidang psikososial.
Berkaitan dengan uraian diatas maka
dapat disimpulkan bahwa jenis bakat dapat berupa bakat umum atau bakat khusus
yang meliputi kemampuan intelektual umum, kemampuan berpikir kreatif-produktif,
kemampuan dalam bidang seni, kemampuan psikomotorik, kemampuan psikososial
(bakat kepemimpinan). Biasanya, setiap anak yang berbakat akan menunjukkan
bakat yang menonjol yang dimilikinya.
Karakteristik Anak Berbakat
Menurut Terman (dalam Semiawan, dkk,
1984:22), karakteristik anak berbakat intelektual, antara lain “unggul” atau
“menonjol” dalam:
a. Kesiagaan
mental.
b. Kemampuan
pengamatan (observasi).
c. Keingina
untuk belajar.
d. Daya
konsentrasi.
e. Daya
nalar.
f. Kemampuan
membaca.
g. Ungkapan
verbal.
h. Kemampuan
menulis.
i.
Kemampuan mengajukan
pertanyaan.
Disamping
itu, adalah:
a. Menunjukkan
minat yang tinggi.
b. Berambisi
untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi.
c. Mandiri
dalam memberikan pertimbangan.
d. Dapat
memberi jawaban yang tepat dan langsung ke sasaran.
e. Mempunyai
rasa humor yang tinggi.
f. Melibatkan
diri sepenuhnya dan ulet menghadapi tugas yang diminati.
Daftar yang disusun oleh Seagoe yang
kemudian dikutip oleh Martinson (dalam Semiawan, dkk, 1984:23) menunjukkan
bahwa ciri-ciri tertentu anak berbakat dapat atau mungkin mengakibatkan
masalah-masalah tertentu, antara lain:
a. Kemampuan
berpikir kritis dapat mengarah ke sikap ragu-ragu dan sikap kritik baik
terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.
b. Kemampuan
kreatif dan minat untuk melakukan hal-hal baru bisa menyebabkan anak-anak
berbakat tidak menyukai atau cepat bosan terhadap tugas-tugas rutin.
c. Perilaku
ulet dan terarah pada tujuan yang sering tampak pada anak berbakat dapat
menjurus ke arah lingkungan untuk memaksakan atau mempertahankan pendapatnya.
d. Kepekaan
dari anak-anak berbakat dapat menyebabkan anak mudah tersinggung.
e. Semangat
yang tinggi, kesiagaan mental, dan prakarsanya dapat membuatnya kurang sabar
atau kurang toleran jika tidak ada kegiatan atau kurang tampak kemajuan dalam
kegiatan-kegiatan yang sedang berlangsung.
f. Dengan
kemampuan dan minatnya yang beranekaragam, anak-anak berbakat membutuhkan
keluwesan dan dukungan untuk dapat mengembangkan minatnya.
g. Keinginan
anak berbakat untuk mandiri dalam belajar serta bekerja, kebutuhannya akan
kebebasan, dapat menimbulkan konflik karena tidak mudah menyesuaikan diri atau
tunduk terhadap tekanan orangtua atau teman sebaya. Ia juga dapat merasa
ditolak atau kurang dimengerti oleh lingkungannya.
Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa karakteristik anak berbakat akan terlihat menonjol dalam hal
kesiagaan mental, kemampuan pengamatan, daya konsentrasi, daya nalar, ungkapan
verbal, dan menunjukkan minat yang tinggi. Tetapi dari karakteristik anak
berbakat tersebut mungkin dapat mengakibatkan masalah tertentu, misalnya
seperti kemampuan kreatif dan minat untuk melakukan hal-hal baru bisa
menyebabkan anak-anak berbakat tidak menyukai atau cepat bosan terhadap
tugas-tugas rutin. Namun, tidak semua anak yang berbakat mengalami hal
tersebut.
0 comments:
Post a Comment