Sumber Gambar : www.google.com
Pernapasan atau respirasi adalah seluruh proses mulai dari pemasukan udara, pengambilan oksigen (O2) dan penggunaan oksigen untuk oksidasi, sampai dengan pengeluaran zat – zat sisa pernapasan.
Sistem Pernapasan pada Manusia
1. Alat – alat pernapasan manusia.
terdiri atas hidung, pangkal tenggorok, batang tenggorok, dan paru – paru.
a. Hidung
Hidung merupakan alat pernapasan yang secara langsung berhubungan dengan udara luar. Di sepanjang saluran itu terjadi pengaturan kondisi udara yang meliputi penyaringan, pernapasan, dan pengaturan kelembapan udara.
b. Pangkal Tenggorok (laring).
Pangkal tenggorok (laring) terletak di belakang rongga mulut dan rongga hidung. Di dalam pangkal tenggorok terdapat jakun yang terdiri atas perisai tulang rawan, pangkal tenggorok disebut juga Epiglotis yang berfungsi mencegah makanan masuk ke tenggorok pada waktu kita menelan makanan.
c. Batang Tenggorok
Batang tenggorok (Trakea) merupakan suatu pipa yang tersusun atas gelang – gelang tulang rawan. Permukaan dalam rongga batang tenggorok dilapisi oleh selaput lendir. Sel – sel selaput lendir memiliki rambut – rambut getar yang halus. Keduanya berfungsi untuk mengeluarkan atau menolak benda asing selain gas yang masuk ke dalam saluran pernapasan.
d. Paru – paru.
Paru – paru (Pulmo) terdiri atas dua bagian, yaitu paru – paru kanan dan paru – paru kiri. Paru – paru diselimuti oleh selaput paru – paru (Pleura). Bronkiolus bercabang membentuk pembuluh halus yang berujung pada kantong udara atau gelembung paru – paru (Alveolus). Paru – paru mengandung 700 juta alveolus.
2. Kapasitas Paru - Paru
Dalam keadaan normal jumlah udara yang keluar dan masuk paru – paru sebesar 0,5 liter, disebut udara pernapasan (volume tidal). Volume udara yang dapat kita keluarkan setelah ekspirasi normal dinamakan volume cadangan ekspirasi (suplementer).
Volume udara yang dapat dihirup setelah inspirasi normal dinamakan volume cadangan inspirasi (komplementer). Setelah kita mengeluarkan udara sekuat – kuatnya, di dalam paru – paru masih terdapat sejumlah udara yang tidak dapat dikeluarkan, disebut volume residu. Jumlah volume udara yang dapat dikeluarkan dengan ekspirasi sekuat – kuatnya dinamakan kapasitas vital paru – paru. Seluruh jumlah kapasitas vital paru – paru dengan volume residu dinamakan kapasitas total paru – paru. Kapasitas total pada pria dewasa sekitar 6 liter dan pada wanita dewasa sekitar 4,2 liter.
3. Macam-macam Pernapasan Manusia
Berdasarkan bagiann tubuh yang mengatur mengembang dan mengempsiannya paru-paru pernapasan manusia dibedakan menjadi pernapsan dada dan pernapaan perut.
a. Pernapasan dada adalah pernapasan yang disebabkan adanya gerakan otot-otot antara tulang rusuk.
b. Pernapasan perut adalah pernapasan yang disebabkan adanya gerakan otot diafragma.
4. Mekanisme Pernapasan
Pada saat bernapas terdapat dua proses, yaitu :
a. Inspirasi adalah proses menarik napas atau memasukkan udara ke dalam alat – alat pernapasan. Prosesnya adalah diafragma mendatar, tulang rusuk terangkat, volume dada membesar (udara masuk ke paru – paru).
b. Ekspirasi adalah proses mengembuskan napas atau mengeluarkan udara dari alat – alat pernapasan. Prosesnya adalah diafragma melengkung ke atas, tulang rusuk menurun (udara keluar dari paru – paru).
Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi. Akibatnya, kedudukan diafragma yang mula – mula melengkung agak ke atas menjadi lurus atau mendatar sehingga volume rongga dada membesar, ini disebut pernapasan perut.
Pada waktu diafragma mendatar, volume rongga dada membesar sehingga tekanan udara dalam rongga dada mengecil. Bersamaan dengan kontraksi otot diafragma, otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada mengembang. Hal itu disebut pernapasan dada.
4. Gangguan dan Penyakit pada Alat Pernapasan
Gangguan dan penyakit alat – alat pernapasan dapat disebabkan oleh infeksi atau sifat keturunan. Kelainan yang disebabkan oleh infeksi antara lain sebagai berikut :
Penyakit
|
Penyebab
|
Akibat dan
Pengobatan
|
Selesma
|
Virus
|
Apabila
tidak diobati dapat menyebabkan sakit tenggorok, radang tonsil, dan radang
paru – paru. Penderita sebaiknya beristirahat di tempat tidur, mandi dengan
air hangat, dan berobat ke dokter.
|
Influenza
|
Virus
|
Penderita
beristirahat di tempat tidur dan menghirup uap yang diberi obat.
|
Bronkitis
|
Infeksi
pada hidung bagian atas dan batang tenggorok
|
Penderita
menghirup uap lembap yang sudah diberi obat dan mengompres bagian dada dengan
air hangat.
|
Radang
Paru – Paru
|
Kuman –
kuman (Streptococcus sp. Dan Staphylococcus sp.). Atau virus – virus
tertentu.
|
Penderita
diistirahatkan di tempat tidur, mengonsumsi sari buah, dan jika perlu diberi
oksigen tambahan.
|
Asma
|
Hipersensitif
terhadap suatu keadaan (elergi), antara lain serbuk sari, bulu hewan
peliharaan, debu atau virus.
|
Saluran
udara menyempit, sekresi lendir yang berlebihan, dan sulit bernapas.
Penderita menggunakan obat – obatan berjenis adrenalin berbentuk minyak,
aminovilin, dan isoprel.
|
Keracunan
Karbon Monoksida
|
Asap rokok
dan hasil pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna.
|
Karbon
monoksida berikatan kuat dengan hemoglobin sehingga pengikatan dan pengedaran
oksigen keseluruh tubuh oleh hemoglobin menjadi terhalang(Sel – sel tubuh
menjadi kekurangan oksigen)
|
Kanker
Paru – Paru
|
Kebiasaan
hidup yang kurang baik, misalnya merokok.
|
Sel – sel
basal pada jaringan epitel membelah dengan abnormal dan tidak terkendali
membentuk kumpulan sel. Akibatnya, jaringan epitel di bronkiolus menebal.
|
Tumberkulosis (TBC)
|
Bakteri Mycobacterium tuberculosis
|
Gejala yang di timbulkan napas terengah-engah peradangan pada alveolus
dan mengecilnya paru-paru.
|
Pneumonia
|
Bakteri Diplococcus pneumia
|
Radang paru-paru.
|
Dipteri
|
Bakteri Coryoebacterium diphtheiriae
|
Menyebabkan penyumbatan rongga faring adan laring serta menimbulkan
komplikasi pada jantung yang disertai demam tinggi.
|
Rinitis
|
Infeksi virus/alergi terhadap zat
|
Radang pada rongga hidung
|
Faringitis
|
Bakteri Streptococcus
|
Radang pada faring yang gejalanya tenggorkan sakit berwarna merah.
|
0 comments:
Post a Comment