RESENSI BUKU
“LANSKAP BUDAYA SUBAK”
Oleh :
I WAYAN AGUS PERMADI
(NPM :
11.8.03.51.30.2.5.0947)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2013
Judul
|
: Lanskap Budaya Subak
|
||||||||||
Penulis
|
: Prof. Dr. Sang Putu Kaler Surata, MS.
|
||||||||||
Penerbit
|
: UNMAS PRESS
|
||||||||||
Tahun
|
: 2013
|
||||||||||
Tebal
|
: viii + 188 hal
|
||||||||||
|
|
||||||||||
Resensi
|
:
|
||||||||||
|
Subak adalah organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur
sistem pengairan di lahan persawahan yang digunakan dalam bercocok tanam padi
di daerah Bali. Setiap subak di Bali ini biasanya
memiliki sebuah pura khusus yang dinamakan Pura
Uluncarik, atau Pura Bedugul, yang khusus dibangun oleh para
petani dan diperuntukkan bagi dewi kemakmuran dan kesuburan yaitu Dewi Sri. Dalam subak susunan organisasinya
bervariasi tergantung pada ukuran subaknya. Subak yang kecil biasanya
memiliki susunan organisasi yang sederhana, sebaliknya subak yang besar
memiliki susunan organisasi yang kompleks. Unsure pengurus subak disebut prajuru subak. Prajuru subak terdiri atas pekaseh (ketua subak), petajuh
(wakil), penyarikan (sekretaris), petengen atau juru raksa (bendahara). Anggota Subak
adalah orang yang mempunyai sawah dan mendapatkan air yang dapat dibedakan
menjadi 3 yaitu:
Sejarah perkembangan subak tidak pernah terlepas dari
filsafat Tri Hita Karana. Misalnya terkait dengan unsur parhyangan,makin besar subak makin luas wilayah subak, makin
banyak pura dan upacara keagamaan yang perlu dilakukan. Unsur pawongan. Dalam menata hubungan antara
sesame manusia, subak memiliki organisasi, pengurus, peraturan dan tata cara
melakukan kerjasama baik di dalam subak sendiri maupun dengan pihaklain
diluar subak sendiri. Dan terakhir
aspek palemahan dalam subak juga terus
berkembang. Salah satu perkembangan yang mudah diamati adalah dalam penataan
saluran irigasi. Dan yang merupakan cikal bakal terbentuknya subak yaitu pada
kawasan lembah dengan sumber mata air yang relatif besar sehingga mampu
mengairi lahan persawahan yang luas, salah satu tempatnya itu adalah lembah
di hulu Daerah Aliran Sungai Tukad Pakerisan. Kawasan itu terletak di sisi timur
Desa Tampaksiring Bali. Dalam sistem subak saluran irigasi airnya meliputi Bendung (empelan): lokasinya pada kawasan tikungan sungai, Saluran irigasi
(telabah): saluran terbuka yang
dimanfaatkan oleh subak yang bersangkutan untuk mengalirkan air irigasi
hingga kepetak sawah petani, Trowongan (aungan):
dibuat apabila saluran irigasi (telabah) tidak dimungkinkan untuk dibuat dan
Bangunan bagi (tembuku): digunakan
untuk membagi air ke setiap sawah milik petani.
Subak ditetapkan dalam daftar warisan
dunia oleh UNESCO pada tanggal
12 Juni 2012 di Saint Petersburg Rusia dan mengkategorikannya sebagai lanskap
budaya karena dibentuk dari perpaduan antara perilaku manusia dan alam. Oleh
UNESCO subak adalah salah satu bentuk demokrasi tertua di dunia. Jadi sistem
pengairan subak, pembagian air untuk persawahan, pura atau tempat ibadat dan
bagi masyarakat menggunakan filosofi demokratis yang tidak mengambil dari
luar tetapi menggali dari dalam negeri sendiri. Warisan dunia ini diharapkan
dapat dimanfaatkan untuk pariwisata, pendidikan, penelitian dan lain-lain .
Lanskap budaya yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia terdiri atas empat
kelompok atau klaster. Keempat kelompok tersebut adalah (1) Pura Ulun Danu
Batur di Kabupaten Bangli, (2) Kawasan Daerah Aliran Sungai Tukad Pakerisan
di Kabupaten Gianyar, (3) Kawasan Catur
Angga Batukaru yang meliputi Kabupaten Buleleng dan Tabanan, (4) Pura
Taman Ayun di Kabupaten Badung.
Dalam subak juga terdapat keanekaragaman hayati
( keanekaragaman gen , spesies, dan ekosistem ). Keanekaragaman gen dalam
subak contohnya adalah varietas padi, dimana secara umum dikenal dua kelompok
varietas padi yaitu varietas padi lokal dan padi unggul. Kedua varietas itu
memiliki sifat yang berbeda, seperti batang tanaman padi varietas unggul
lebih pendek dibanding padi lokal. Keanekaragaman spesies adalah berbagai
spesies yang hidup dalam satu wilayah tertentu. Makin banyak spesies yang
terdapat dalam sebuah kawasan, maka makin tinggi pula nilai keanekaragaman
spesies di kawasan tersebut. Dalam lanskap budaya subak memiliki
keanekaragaman spesies yang sangat tinggi. Keanekaragaman spesies tersebut
mencakup berbagai spesies binatang dan tumbuhan seperti berbagai spesies
burung seperti burung kokokan, burung
kuntul, burung blekok sawah dan burung bangau. Dan dalam keanekaragaman
tumbuhan, selain padi yang merupakan tanaman utama di sawah, para petani juga
menanam berbagai spesies tanaman yang lain seperti tanaman kelapa, pisang,
jagung, kacang-kacangan dan umbi-umbian. Keanekaragaman ekosistem merupakan
unit interaksi antar organism dan lingkungan sekitarnya. Dalam lanskap budaya
subak keanekaragaman ekosistem meliputi keanekaragaman tanaman padi yang
merupakan tumbuhan utama, sementara binatang lain, seperti tikus, burung dan
manusia memakan padi. Oleh karena itu subak memiliki cirri fisik khas, dan
merupakan bagian biosfir yang bersifat mandiri.dengan demikian subak
merupakan ekosistem. Secara ekologi keanekaragaman hayati ini bermanfaat
sebagai sistem penunjang kehidupan, yaitu sistem yang harus tetap ada agar
kehidupan di permukaan bumi ini tetap berlangsung.
Lanskap budaya subak merupakan suatu contoh
pertanian yang berkelanjutan. Di dalam subak juga terdapat sebuah budaya atau
kebudayaan yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat
serta kebiasaan sekelompok masyarakat Bali. Selain itu, sebagai kebudayaan
subak merupakan hasil karya, rasa dan cipta nenek moyang masyarakat Bali.
Hasil karya itu terabadikan dalam bentuk berbagai teknologi bertani yang
bersahabat dengan alam. Selain itu juga diwariskan dalam bentuk kebendaan ,
seperti lanskap sawah bertingkat-tingkat dan bangunan irigasi. Subak
memberikan identitas pada keunikan kebudayaan Bali sebagai masyarakat yang
menjunjung tinggi nilai-nilai keseimbangan antara Tuhan, manusia dan alam
sekitarnya. Konsep subak harus tetap dilanjutkan agar anak, cucu,
danketurunan selanjutnya teteap dapat hidup serasi, harmonis serta seimbang
dengan alam dan lingkungan sekitarnya.
|
||||||||||
Penampilan Buku : Menarik
|
|||||||||||
Manfaatnya
untuk pendidikan : Buku ini sangat
bermanfaat bagi dunia pendidikan, karena dengan membaca buku ini pengetahuan
si pembaca akan terbuka lebar tentang lanskap budaya subak yang terdapat di
Bali. Buku ini telah menguraikan dengan jelas keterkaitan antara kita dengan
alam melalui budaya subak. Dan generasi muda sekarang akan menjadi lebih
cinta akan tanah airnya sendiri mengingat banyaknya kebudayaan dan tradiri
yang diwariskan oleh nenek moyangnya terdahulu.
|
0 comments:
Post a Comment