Kekurangan
Kultur Jaringan
1.
Bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap hama
penyakit dan udara luar, karena eksplan yang telah ditanam, agar dapat tumbuh
menjadi kalus dan kemudian menjadi planlet, membutuhkan pemeliharaan yang rutin
dan tepat. Artinya, eksplan atau kalus yang sudah waktunya untuk dipindahkan ke
dalam media tanam yang baru harus segera dilaksanakan, tidak boleh sampai
terlambat. Pemindahan yang terlambat dapat menyebabkan pertumbuahn eksplan atau
kalus dapat terhenti atau dapat mengalami brownig atau terkontaminasi oleh
jamur atau bakteri
2.
Bibit hasil kultur jaringan memerlukan proses
aklimatisasi karena terbiasa dalam kondisi lembab. Aklimatisasi
adalah kegiatan memindahkan eksplan. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan
bertahap, yaitu dengan memberikan penutup. Setelah bibit mampu beradaptasi
dengan lingkungan barunya maka secara bertahap penutup dilepaskan dan
pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit
generatif.
3.
Bagi orang tertentu, cara kultur jaringan dinilai mahal
dan sulit, karena biaya untuk mewujudkan perbanyakan tanaman secara in vitro
ini juga sangat mahal, kecuali kita meramu medium sendiri. Bila kia terpaksa
harus membeli medium yang sudah jadi (dalam kemasan) jelas akan sangat mahal,
sebab medium yang sudah jadi masih harus di impor dari luar negeri. Apalagi
kita harus membeli saran untuk perlakuan isolasi dan fusi protoplas, tentu
biayanya akan bertambah besar. Enzim-enzim yang digunakan dalam kultur jaringan
juga masih dibeli dari luar negeri sepertti Jepang.
4.
Membutuhkan modal investasi awal yang tinggi untuk
bangunan (laboratorium khusus), peralatan dan perlengkapan, sebab teknik
pelaksanaan kultur jaringan mutlak memerlukan laboratorium khusus, walaupun
dapat di usahakan secara sederhana (dalam ruang yang terbatas), namun tetap
memerlukan peralatan yang memadai, karena segala kegiatan dalam kultur jaringan
harus dilakukan di tempat yang steril dan menggunakan alat-alat yang juga
steril supaya tidak mudah terserang bakteri dan virus
5. Diperlukan persiapan SDM yang handal untuk mengerjakan
perbanyakan kultur jaringan agar dapat memperoleh hasil yg memuaskan, karena
pelaksanaan teknik kultur jaringan tanaman memerlukan keterampilan khusus dan
harus dilatarbelakangi dengan ilmu pengetahuan dasar tentang fisiologi
tumbuhan, anatomi tumbuhan, biologi, kimia dan pertanian.
Diolah dari berbagai sumber.
0 comments:
Post a Comment