Saturday 27 September 2014

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
KE JAKARTA, BANDUNG DAN YOGJAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2013 / 2014




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2014







OLEH  :
Tia Febriani
(11.8.03.51.30.2.5.0946)
I Wayan Agus Permadi
(11.8.03.51.30.2.5.0947)
Adriana Galu Moni
(11.8.03.51.30.2.5.0952)
Made Manik Sugiarta
(11.8.03.51.30.2.5.0956)
I Made Suandita
(11.8.03.51.30.2.5.0957)
Kadek Yanti Widya Dewi
(11.8.03.51.30.2.5.0961)
Ni Komang Ayu Meli Susanti
(11.8.03.51.30.2.5.0968)
Ni Wayan Ulan Aprilianti
(11.8.03.51.30.2.5.0969)



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………     i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………...     ii
A.                PENDAHULAN …………………………………………………………….…     1
B.                 JADWAL KUNJUNGAN ………………………………………………….….    2
C.                TEMPAT KUNJUNGAN ………………………………………………….….     2
D.                METODE PENGUMPULAN DATA ………………………………………...    2
E.                 TINJAUAN UMUM OBYEK KUNJUNGAN …………………………...….     3
F.                 TINJAUAN KHUSUS OBYEK KUNJUNGAN …………………………..…    12
G.                 DOKUMENTASI ……………………………………….…………………….     15
H.                KESIMPULAN ……….…………………………………………………….….     19


  
Kata Pengantar

“ Om Swastyastu
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena penulis telah mampu menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Lapangan ( KKL ) ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak / Ibu dosen yang telah mendampingi penulis selama dalam perjalanan KKL dari Bali menuju Jakarta, Bandung dan Yogyakarta yang menempuh perjalanan kurang lebih satu minggu. Dalam hal ini penulis membuat laporan dengan judul “Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke Jakarta, Bandung dan Yogjakarta Tahun Akademik 2013 / 2014 “.
Penulis merasa laporan ini jauh dari kata sempurna,untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan ke depannya.
“ Om Santih, Santih, Santih om “


                                                                                                            Denpasar, 16 Juli 2014
                                                                                                                       


                                                                                                                        Penulis



LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
KE JAKARTA, BANDUNG DAN YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2013 / 2014

A.               PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ditunjukan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan mahasiswa dalam bidang pendidikan biologi, khususnya dengan melakukan diskusi, observasi dan dan wawancara dengan pihak yang dikunjungi. Pada kesempatan kali ini kami dari program study pendidikan Biologi Universitas Mahasaraswati denpasar berkesempatan untuk mengunjungi dua Universitas ternama di pulau Jawa yaitu Universitas Negeri Jakarta dan Universitas Negeri Yogyakarta. Kunjungan kedua universitas ini difokuskan  ke Fakultas MIPA-nya. Pada kunjungan ini kami berkesempatan untuk melihat laboratorium yang ada di masing-masing universitas. Masing-masing universitas memiliki laboratorium yang lengkap beserta alat-alat yang lengkap. Banyak hal yang dapat dipelajari dari kunjungan  kedua universitas tersebut. Kunjungan yang dilakukan bukan  hanya ke universitas saja namun ada beberapa tempat bersejarah yang juga dikunjungi seperti Monumen Pancasila Sakti yang berada di daerah bogor. Disana mahasiswa diajarkan tentang sejarah perjuangan para pahlawan yang sudah berjuang untuk tetap membela dan  mempertahankan bangsa dan negara kita. Tempat bersejarah lainnya yang dikunjungi yaitu Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Monas. Selain itu kunjungan juga di lakukan ke Museum Iptek yang berada di Taman Mini Indonesia Indah, disini mahasiswa diajarkan untuk melek teknologi dengan melihat berbagai macam alat peraga dengan teknologi yang canggih. Banyak pengalaman berharga yang didapat oleh mahasiswa. Pada kesempatan ini kami juga melakukan persembahyangan di salah satu pura terbesar yang berada di luar Pulau Bali yaitu Pura Jagatkarta di Gunung Salak, Bogor. Selain kunjungan universitas, tempat bersejarah dan pura ada juga arena permainan yang dikunjungi seperti Trans Studio Bandung. Dari perjalanan kuliah kerja lapangan ini banyak pengalaman dan hal menarik yang didaptkan oleh mahasiswa.
B.            JADWAL KUNJUNGAN

Tanggal
Waktu
Keterangan
06 Mei 2014
07.00-08.30 WIB
Kunjungan ke Universitas Negeri Jakarta
09 Mei 2014
07.00-08.00 WIB
Kunjungan ke Universitas Negeri Yogyakarta

C.           TEMPAT KUNJUNGAN

-          Universitas Negeri Jakarta
-          Universitas Negeri Yogyakarta

D.           METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan datanya dengan melakukan diskusi  Di Universitas Negeri Jakrta (UNJ) dan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Narasumber dari diskusi ini yaitu :
Di Universitas Negeri Jakrta (UNJ) : Bapak Dr.Rusdi ,M.Biomed yang merupakan Pembantu Dekan III di Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta. Dalam diskusi ini membahas fakultas - fakultas yang ada di Universitas Negeri Jakarta dimana disini terdapat tujuh fakultas dan satu pascasarjana. Untuk fakultas MIPAnya ada lima program study yaitu :
·         Kimia
·         Fisika,
·         Biologi umum,  
·         Pendidikan Biologi
·         Pendidikan Matematika
Di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) : Bapak Surachman, M.S selaku Koordinator Pendidikan Biologi UNY. Dalam diskusi ini membahas fakultas - fakultas yang ada di Universitas Negeri yogyakarta dimana disini terdapat tujuh fakultas dan satu pascasarjana. Untuk fakultas MIPAnya ada empat program study yaitu :
·         Pendidikan Matematika
·         Pendidikan Kimia
·         Pendidikan Fisika,
·         Pendidikan Biologi

E.            TINJAUAN UMUM OBYEK KUNJUNGAN

1.             Monumen Pancasila Sakti
Monumen Pancasila Sakti mulai dibangun pada tahun 1967, sedangkan penyelesaian pembangunan dan peresmiannya pada tahun 1972.Tujuan dan hakekat spiritual pembangunan Monumen Pancasila Sakti adalah sebagai berikut
1.      Untuk mengenang jasa pahlawan yang gugur dalam membela negara, bangsa dan pancasila sampai titik darah penghabisan.
2.      Membina semangat Korsa dikalangan prajurit TNI.
3.      Monumen peringatan bagi perjuangan Nasional.
4.      Cermin perjuangan Bangsa Indonesia kepada dunia internasional.
Selain pembangunan monumen pancasila Sakti, maka untuk mencapai tujuan tersebut setiap tanggal 1 Oktober dijadikan dan ditetapkan serta dilaksanakan Upacara Hari Kesaktian Pancasila atau Mengenang Tragedi Nasional akibat Pengkhianatan terhadap pancasila.
Pahlawan Revolusi adalah gelar yang diberikan kepada sejumlah perwira militer yang gugur dalam tragedi G30S yang terjadi di Jakarta dan Yogyakarta pada tanggal 30 September 1965. Para pahlawan tersebut adalah sebagai berikut:
a)              Jenderal TNI (Anumerta) Achmad Yani
b)             Letjen. (Anumerta) Mas Tirtodarmo Harjono
c)              Letjen. (Anumerta) Siswondo Parman
d)             Letjen. (Anumerta) Suprapto
e)              Mayjen. (Anumerta) Donald Isaac Pandjaitan
f)              Mayjen. (Anumerta) Sutojo Siswomihardjo
g)             Aipda (Anumerta) Karel Satsuit Tubun
h)             Kapten CZI (Anumerta) Pierre Tendean
i)               Kolonel Inf. (Anumerta) Sugiono – wafat di Yogyakarta
j)               Brigjen. (Anumerta) Katamso Darmokusumo – wafat di Yogyakarta

2.             Pura Gunung Salak
Pura Parahyangan Agung Jagatkarta ("alam dewata suci sempurna") atau sering disebut hanya Pura Jagatkarta adalah pura agama Hindu Nusantara yang terletak di Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Pura Jagatkarta adalah pura terbesar di Jawa Barat dan terbesar ke-2 di Indonesia setelah Pura Besakih di Bali, dianggap sebagai tempat persemayaman dan pemujaan terhadap Prabu Siliwangi dan para hyang (leluhur) dari Pakuan Pajajaran yang pernah berdiri di wilayah Parahyangan.
Pura Jagatkarta terletak di kaki Gunung Salak, di Ciapus, Kecamatan Tamansari di Kabupaten Bogor. Pura Jagatkarta dibangun di lokasi unik di Gunung Salak karena konon Pakuan Pajajaran Sunda pernah berdiri di lokasi tersebut.
Pakuan Pajajaran adalah wilayah ibukota Kerajaan Sunda Galuh,
Tata letak Pura Jagatkarta juga berdasarkan legenda bahwa titik tersebut adalah tempat di mana Prabu Siliwangi mencapai moksa bersama para prajuritnya, sehingga sebelum dibangun, sebuah Candi dengan patung macan berwarna putih dan hitam (lambang Prabu Siliwangi) didirikan sebagai penghormatan terhadap Kerajaan Pajajaran, Kerajaan Hindu terakhir di tanah Parahyangan.
Sebagian peninggalan Pajajaran kini tersimpan di Museum Nasional Indonesia di Jakarta. Jejak kaki Prabu Siliwangi tercetak pada sebuah batu yang lalu dikenal sebagai Prasasti Ciaruteun.
Akses jalan dari kaki Gunung Salak menuju Pura Jagatkarta telah diperlebar sejak pembangunannya dirintis pada tahun 1995, sehingga kendaraan bisa mencapai Pura dengan mudah. Kini pura ini resmi menyandang nama Pura Parahyangan Agung Jagatkarta Tamansari Gunung Salak.Orang menamakannya sebagai Kuil Prabu Siliwangi. Inilah pura terbesar di luar Bali, setelah Pura Besakih di Pulau Bali. Dibangun diatas tanah sekitar 15 ha letaknya dikawasan lereng Gunung Salak, tepatnya di kec. Taman Sari, Kab. Bogor, daerah Ciapus. PURA terbesar secara fisik dan konsep berada di bumi suci, Parahyangan (Para Hyangan), Bogor. Di sinilah tempat petilasan Prabu Siliwangi — raja paling masyhur dan paling dipuja. Konon, pura ini merupakann istana dari Prabu Siliwangi dan seluruh leluhur Jawa Barat. Pura ini setiap minggunya banyak dikunjungi oleh peziarah baik dari Bogor, luar Bogor bahkan dari luar Provinsi Jawa Barat (terutama dari Bali).

3.             Taman Mini Indonesia Indah
TMII atau Taman Mini Indonesia Indah adalah salah satu wisata terkenal di Indonesia dan merupakan kawasan objek wisata yang terbilang megah dengan luas area 165 hektar, terletak di Jakarta Timur. Lahan tersebut awal mulanya merupakan daerah persawahan dan  perladangan milik rakyat, namun kemudian ditransformasikan menjadi kawasan wisata TMII. Taman mini indonesia indah sengaja dibuat sebagai wahana yang dapat merepresentasikan kebhinekaan Indonesia dan kekayaan khasanah budaya bangsa. Sedangkan tujuan pendirian taman miniatur ini adalah untuk memupuk dan membina persatuan bangsa, menjunjung tinggi kebudayaan  nasional, dan memperkenalkan kebudayaan, adat - istiadat, dan perilaku masyarakat Indonesia kepada rakyat Indonesia sendiri dan bangsa lain. Tujuan-tujuan tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam objek-objek wisata yang disajikan di kawasan TMII, seperti anjungan daerah, museum, taman, tempat rekreasi, dan lain-lain.
Berikut ini adalah sejarah taman mini indonesia indah. Sejarah mencatat, bahwa gagasan awal mula pendirian kawasan wisata TMII adalah oleh Ibu  Negara Siti Hartinah Soeharto yang lebih akrab dengan Ibu Tien Soeharto. Prakarsa tersebut diilhami oleh pidato Presiden Soeharto tentang keseimbangan pembangunan antara bidang fisik-ekonomi dan bidang mental-spiritual. Ibu Tien Selaku ketua Yayasan Harapan Kita (YHK), yang berdiri pada tanggal 28 Agustus 1968, Ibu Tien Soeharto menyampaikan gagasan pembangunan Miniatur Indonesia pada rapat pengurus YHK tanggal 13 Maret 1970 di Jl. Cendana No. 8, Jakarta. Bentuk dan sifat isian proyek berupa bangunan utama bercorak rumah-rumah adat daerah yang dilengkapi dengan pergelaran kesenian, kekayaan flora-fauna, dan unsur budaya lain dari masing-masing daerah yang ada di Indonesia.
Gagasan  itu dilandasi, antara lain, semangat untuk membangkitkan kebanggaan dan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa serta untuk memperkenalkan Indonesia kepada bangsa-bangsa lain di dunia. Tanggal 30 Januari 1971, pada penutupan Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota seluruh Indonesia di Istana Negara yang juga dihadiri oleh Presiden, Ibu Tien Soeharto dengan didampingi Menteri Dalam Negeri Amir Mahmud untuk pertama kalinya memaparkan maksud dan tujuan pembangunan Miniatur Indonesia “Indonesia Indah” di depan umum. Berbagai saran, tanggapan, dan pemikiran dari berbagai kelompok masyarakat pun muncul, yang sebagian besar mendukung pembangunan proyek tersebut.
Pada tanggal 11 Agustus 1971, dengan surat YHK, Ibu Tien Soeharto menugaskan Nusa Consultans untuk membuat rencana induk dan studi kelayakan. Tugas itu selesai dalam waktu 3,5 bulan. Lokasi pembangunan proyek awalnya berada di daerah Cempaka Putih, di atas tanah seluas + 14 hektar. Namun Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin menyarankan lokasi di daerah sekitar Pondok Gede, Kecamatan Pasar Rebo, dengan luas tanah ± 100 hektar. Selain lebih luas, lokasi itu juga mengikuti perkembangan kota Jakarta di kemudian hari. Ibu Tien Soeharto menerima saran tersebut, karena dengan lahan yang lebih luas memungkinkan proyek miniatur Indonesia menampilkan rumah-rumah adat daerah dan bangunan-bangunan lain dalam ukuran yang sebenarnya.
Bentuk TMII saat dilihat dari atas Pada tanggal 30 Juni 1972 pembangunan dimulai tahap demi tahap secara bersinambung. Rancangan bangunan utama berupa peta relief Miniatur Indonesia berikut penyediaan airnya, Tugu Api Pancasila, bangunan Joglo, dan Gedung Pengelolaan disiapkan oleh Nusa Consultants berikut pembuatan jalan dan penyediaan kaveling tiap-tiap bangunan. Rancangan bangunan lain, seperti bangunan khas tiap daerah, dikerjakan oleh berbagai biro arsitek, sedang Nusa Consultants hanya membantu menjaga keserasian secara keseluruhan. Berkat kegotong-royongan semua potensi nasional: masyarakat di sekitar lokasi, pemerintah pusat dan daerah, swasta, dan berbagai unsur masyarakat lainnya, dalam kurun waktu tiga tahun pembangunan TMII tahap pertama dinyatakan selesai. Pada tanggal 20 April 1975 Taman Mini “Indonesia Indah” diresmikan pembukaannya oleh Presiden Soeharto.

4.             Monas
Tugu Peringatan Nasional dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961, dan diresmikan 12 Juli 1975 oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto. Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terbangkitnya inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.
Tugu Monas yang menjulang tinggi dan melambangkan lingga (alu atau anatan) yang penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Semua pelataran cawan melambangkan Yoni (lumbung). Alu dan lumbung merupakan alat rumah tangga yang terdapat hampir di setiap rumah penduduk pribumi Indonesia.
Lapangan Monas mengalami lima kali penggantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga.
Seluruh isi monas tingginya 132 m. Lidah api di atasnya tingginya 14 m, lantai 3 di monas tingginya 115 m diatas permukaan tanah. Di dalam monas terdapat 51 diorama. Diorama adalah bahasa Sangsekerta yang berarti dio: dalam, rama: gambar. Jadi, diorama berarti gambar di dalam. Biaya pembangunan monas adalah 7 Miliar rupiah dan blia di jual, lidah apinya, bisa mencapai 14 juta rupiah. Monas sampai saat ini belum di resmikan tetapi dibuka untuk umum pada 12 Juni 1975 oleh Gubernur DKI Jakarta : Ali Sadikin.

5.             Universitas Negri Jakarta (UNY)
Setelah Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia merasakan kurangnya tenaga kependidikan di semua jenjang dan jenis lembaga pendidikan. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah mendirikan berbagai kursus pendidikan guru. Sekitar tahun 1950-an, pada jenjang di atas pendidikan menengah didirikan B-I, B-II, dan PGSLP yang bertugas menyiapkan guru-guru untuk sekolah lanjutan.
Usaha-usaha untuk meningkatkan mutu dan jumlah guru terus dilakukan melalui    pendirian Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) oleh pemerintah melalui Keputusan Menteri P dan K No. 382/Kab.tahun 1954. PTPG ini didirikan di empat kota yakni Batusangkar, Manado, Bandung, dan Malang. Dengan demikian terdapat dua macam lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga guru, yaitu Kursus B-I/B-II/ PGSLP dan PTPG. Kedua lembaga ini kemudian diintegrasikan menjadi satu lembaga pendidikan melalui berbagai tahap. Pada tahun 1957, PTPG diintegrasikan ke dalam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada universitas terdekat. Berdasarkan PP No. 51 tahun 1958 Fakultas Pedagogik diintegrasikan ke dalam FKIP.
Pada tahun 1963, oleh Kementerian Pendidikan Dasar didirikan Institut Pendidikan  Guru (IPG) untuk menghasilkan guru sekolah menengah; sementara berdasarkan Keputusan Menteri P dan K No. 6 dan 7, tanggal 8 Pebruari 1961 Kursus B-I dan B-II diintegrasikan ke dalam FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi yang juga menghasilkan guru sekolah menengah. Dualisme ini dirasakan kurang efektif dan mengganggu manajemen pendidikan guru. Untuk mengatasi ini maka kursus B-I dan B-II di Jakarta diintegrasikan ke dalam FKIP Universitas Indonesia.
Melalui Keputusan Presiden RI No. 1 tahun 1963 tanggal 3 Januari 1963, ditetapkan integrasi sistem kelembagaan pendidikan guru. Salah satu butir pernyataan Keppres tersebut adalah bahwa surat keputusan ini berlaku sejak 16 Mei 1964, yang kemudian dinyatakan sebagai hari lahirnya IKIP Jakarta. FKIP dan IPG diubah menjadi IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan). FKIP Universitas Indonesia dan IPG Jakarta diintegrasikan menjadi IKIP Jakarta.
Dalam perkembangan selanjutnya IKIP diberi perluasan mandat untuk mengembangkan ilmu kependidikan dan non kependidikan dalam wadah universitas. IKIP Jakarta sejak tanggal 4 Agustus 1999 berubah menjadi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) berdasarkan Keppres 093/1999 tanggal 4 Agustus 1999, dan peresmiannya dilaksanakan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 31 Agustus 1999 di Istana Negara.
Hari jadi Universitas Negeri Jakarta ditetapkan sama dengan hari jadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta yang merupakan  cikal bakal Universitas Negeri Jakarta yaitu pada tanggal 16 Mei 1964.
Visi, Misi Dan Tujuan
1.             Visi
Menjadi Universitas yang memiliki keunggulan kompetitif dalam membangun masyarakat Indonesia yang maju, demokratis dan sejahtera berdasarkan Pancasila di era globalisasi.
2.             Misi
Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia dan lingkungan.
1)    Menyiapkan tenaga akademik dan/atau profesional yang bermutu, bertanggung jawab dan mandiri dibidang pendidikan dan non kependidikan guna menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
2)    Mengembangkan berbagai bentuk pengabdian kepada masyarakat di bidang ilmu, teknologi, dan seni yang berdaya guna dan berhasil guna.
3)    Mengembangkan berbagai bentuk pengabdian kepada masyarakat di bidang ilmu, teknologi, dan seni yang berdaya guna dan berhasil guna.
4)    Memfungsikan dirinya selaku universitas yang mampu menerapkan prinsip-prinsip enterpreneurship dalam kinerjanya secara berkesinambungan.
5)    Melaksanakan kegiatan kewirausahaan dan kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai lembaga di dalam maupun di luar negeri dalam melaksanakan Tri dharma perguruan tinggi sebagai perwujudan dari kebersamaan hidup untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Tujuan Universitas Negeri Jakarta adalah:
1)    Menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi baik dalam bidang pendidikan maupun non kependidikan, yang menjad komponen pokok penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
2)    Menghasilkan tenaga akademik dan/atau profesional padaberbagai jenjang dan jenis yang memiliki kemampuan dalammenunjang usaha pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia.
3)    Menghasilkan tenaga kependidikan dan non kependidikan yang bermutu, berkemampuan akademik dan/atau profesional di bidangnya.
4)    Mengembangkan dan melaksanakan program pendidikan dalam jabatan (in service training) untuk jabatan tenaga kependidikan dan tenaga penunjang akademik di dalam maupun di luar negeri.
5)    Menyiapkan dan membina tenaga akademik dan atau profesional untuk menyelenggarakan program pendidikan dan pembelajaran pada semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan.
6)    Mengabdikan ilmu, teknologi, dan/atau seni untuk kepentingan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat.
7)    Memberikan pelayanan teknologi, manajemen dan system informasi bagi sivitas akademika UNJ dan masyarakat luas.
    Kebijakan untuk mencapai visi, misi, dan tujuan didasarkan pada prinsip partisipatif, akuntabilitas, transparansi, pemanfaatan teknologi yang sesuai, orientasi pada realitas kebutuhan dan dunia kerja, integral/keterpaduan, dan keseimbangan antara program kependidikan dan non-kependidikan.
6.             Universitas Negri Yogyakarta (UNY)
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merupakan pengembangan dari IKIP Yogyakarta yang telah berdiri 21 Mei 1964. Sejarah panjang UNY dalam dunia pendidikan Indonesia telah menghasilkan tenaga kependidikan dan nonkependidikan yang berkualitas unggul. Banyak tenaga pengajar berkualifikasi S2 dan S3, pegawai profesional, perpustakaan universitas dan fakultas yang lengkap, pusat komputer, jaringan internet 24 jam, sarana olahraga berstandar internasional, pusat bahasa, laboratorium penelitian modern, dan lingkungan yang asri membuat kampus yang dijuluki The Green Campus ini menjadi salah satu universitas terfavorit dan layak diperhitungkan. Untuk menjawab tantangan global, mulai tahun 2008, UNY telah siap menuju World Class University.  
Pengakuan internasional berupa sertifikasi terhadap kegiatan manajemen. proses, dan fasilitas pendukung sangat diperlukan dalam persaingan di era global. Untuk menuju World Class University, UNY saat ini telah berhasil mendapatkan sertifikasi di bidang kegiatan manajemen yaitu Standar manajemen Mutu (SMM) International Organization for standardization (ISO) 9001:2008.
Sebagai Institusi yang memfokuskan diri pada jasa layanan pendidikan, sejak tahun 2006 UNY telah merintis proses sertifikasi SMM ISO 9001:2000. Sertifikat ISO ini diawali oleh Fakultas Teknik (FT), yaitu Jurusan Pendidikan Teknik Mesin dan Pendidikan Teknik Elektro pada 2007. Setahun Kemudian 4 Jurusan lain di FT menyusul memperoleh sertifikat ISO 9001:2000.
Langkah tersebut diikuti oleh 10 unit kerja lain di UNY, yaitu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam; Fakultas Bahasa dan Seni; Fakultas Ilmu Pendidikan; Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi; Fakultas Ilmu Keolahragaan; Lembaga Penelitian; Lembaga Pengabdian Masyarakat; Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi; Biro Administrasi Umum dan Keuangan; dan Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan mengajukan sertifikasi ISO 9001:2000 di tahun 2008. Awal tahun 2009 kesepuluh unit kerja di UNY tersebut dinyatakan berhak dan layak menerima Sertifikat ISO 9001:2000 yang dikeluarkan oleh PT. Sucofindo Jakarta. Upacara penyerahan sertifikat  ISO 9001:2000 bagi kesepuluh unit kerja di UNY tersebut dilakukan oleh Menteri Pendidikan Nasional, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, M.B.A., pada 23 Maret 2009. Pada kesempatan tersebut diserahkan pula penghargaan dari PT. Sucofindo kepada Rektor UNY sebagai perguruan tinggi yang 11 unit kerjanya telah bersertifikat ISO 9001:2000 dan pada tahun 2010 kesebelas unit kerja tersebut melakukan migrasi dari Sertifikat ISO 9001:2000 ke ISO 9001:2008.
Visi dan Misi
Visi pada tahun 2025 UNY menjadi universitas kependidikan kelas dunia berlandaskan ketaqwaan, kemandirian dan kecendekiaan.
Misi Universitas adalah mendidik manusia dan masyarakat Indonesia dengan :
1)   Menyelenggarakan pendidikan akademik, profesi, dan vokasi dalam bidang kependidikan yang didukung bidang nonkependidikan untuk menghasilkan manusia unggul yang mengutamakan ketaqwaan, kemandirian, dan kecendikian.
2)   Menyelenggarakan kegiatan penelitian untuk menemukan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan/atau olahraga, yang menyejahterakan individu dan masyarakat, dan mendukung pembangunan daerah dan nasional, serta berkontribusi pada pemecahan masalah global.
3)   Menyelenggarakankegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang mendorong pengembangan potensi manusia, masyarakat, dan alam untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
4)   Menyelenggarakan tata kelola universitas yang baik, bersih, dan akuntabel dalam pelaksanaan otonomi perguruan tinggi.
Tujuan Universitas Negeri Yogyakarta adalah
1)   Terwujudnya manusia yang betaqwa, mandiri, dan cendekia yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
2)   Terwujudnya penemuan, pengembangan, dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga yang mendukung pembangunan daerah dan nasional, serta berkontribusi pada pemecahan masalah global.
3)   Terselenggaranya kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang mendorong pengembangan potensi manusia, masyarakat, dan alam untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
4)   Terwujudnya tata kelola universitas yang baik, bersih, dan akuntabel dalam  pelaksanaan otonomi perguruan tinggi.

F.            TINJAUAN KHUSUS OBYEK KUNJUNGAN

1.             Universitas Negeri Jakarta
Di universitas Negeri Jakarta (UNJ) terdapat Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) adalah unsur pelaksana Universitas Negeri Jakarta dalam pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang MIPA. FMIPA UNJ memiliki empat jurusan dan delapan program study, yang  terdiri  dari  empat  program  studi kependidikan dan empat program studi  non kependidikan

Visi
"Tahun 2017 menjadi Fakultas yang unggul dalam tataran Nasional yang memiliki budaya akademik, kemampuan wirausaha, dan religius"

Misi
1.    Menghasilkan  lulusan yang professional dalam bidang MIPA dan Pendidikan MIPA serta mampu mengembangkan dan menerapkan ilmunya di masyarakat sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja.
2.    Menciptakan  budaya  akademik  dan  kemampuan  berwirausaha yang kondusif untuk dapat bersaing dalam era pasar bebas.
3.    Menjalin  dan  mengembangkan  kerjasama  dengan  berbagai lembaga pendidikan,  lembaga pelatihan, pemerintah daerah dan instansi lainnya.
4.    Mengembangkan MIPA sebagai dasar pengembangan sains dan teknologi.
5.    Menciptakan  suasana  religius  dalam  setiap  kegiatan  akademik dan non akademik.

Tujuan
Adapun tujuan dari FMIPA UNJ adalah sebagai berikut:
1.    Menghasilkan  lulusan  yang  professional  di  bidang  pendidikan MIPA dengan mengembangkan pembelajaran yang inovatif, media pembelajaran  dan  penilaian  pendidikan yang  selaras  dengan kemajuan teknologi.
2.    Menghasilkan  sarjana  MIPA  yang  profesional  dan  berwawasan luas dalam mengikuti perkembangan IPTEK.

2.             Universitas Negeri Yogyakarta
Di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) terdapat Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). FMIPA UNY terdiri atas 4 jurusan atau program study yaitu Pendidikan Matematika. Fisika, Biologi dan Kimia. Secara khusus Prodi Pendidikan Biologi mengunjungi Pendidikan Biologi UNY. Saat kunjungan kami diterima oleh Bapak Surachman, M.S selaku Koordinator Pendidikan Biologi UNY dan mendapatkan penjelasan tentang Laboratorium oleh Bapak Ciptono, M.Si selaku Kepala Laboratorium dan mendapat informasi pula berupa :
Jurusan Pendidikan Biologi bermula dari kursus B1 dan B2 Ilmu Pasti dan Alam yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Pasti dan Alam (FIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM). Pada tanggal 1 Agustus 1960 dibuka Jurusan Pendidikan Ilmu Hayat Fakultas Pedagogi UGM yang selanjutnya pada tanggal 1 Januari 1962 masuk ke FKIP-B UGM. Mulai 21 Mei 1964 status FKIP-B UGM berubah menjadi FKIE IKIP Yogyakarta dan terlepas dari UGM dan selanjutnya menjadi Jurusan Pendidikan Biologi (Jurdik Biologi).

Visi
  Visi jurusan Pendidikan Biologi adalah: Sampai dengan 2025 Jurusan Pendidikan Biologi menjadi institusi pendidikan yang dikenal secara  Sarjana Pendidikan Biologi dan Sarjana Biologi yang bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa, professional, dan berwawasan global.

Misi
1.    Menjadi pusat pendidikan Sarjana pendidikan Biologi yang bertaqwa, cendekia, dan mandiri.
2.    Menjadi pusat penelitian dan pengembangan pendidikan biologi dan penerapannya.
3.    Menjadi pusat layanan pengabdian masyarakat di bidang pendidikan biologi.
4.    Menjadi pusat pengembangan entrepreneurship di bidang pendidikan biologi
Tujuan Kompetensi
Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA UNY bertujuan:
1.    Terwujudnya ahli pendidikan biologi yang bertaqwa, mandiri, dan cendekia yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila yang memenuhi KKNI level 6.
2.    Terwujudnya penemuan, pengembangan, dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi dalam bidang pendidikan biologi untuk mendukung pembangunan pendidikan di daerah dan nasional, serta berkontribusi pada pemecahan masalah pendidikan biologi secara global.
3.    Terselenggaranya kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan biologi yang mendorong pengembangan potensi manusia, masyarakat, dan alam untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
4.    Terwujudnya tatakelola prodi yang baik, bersih, dan akuntabel dalam rangka pelaksanaan otonomi perguruan tinggi di tingkat Program Studi.

G.           DOKUMENTASI


Foto Bersama















0 comments:

Post a Comment