LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
KE JAKARTA, BANDUNG DAN YOGJAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2013 / 2014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2014
OLEH :
Tia Febriani
|
(11.8.03.51.30.2.5.0946)
|
I Wayan Agus Permadi
|
(11.8.03.51.30.2.5.0947)
|
Adriana Galu Moni
|
(11.8.03.51.30.2.5.0952)
|
Made Manik Sugiarta
|
(11.8.03.51.30.2.5.0956)
|
I Made Suandita
|
(11.8.03.51.30.2.5.0957)
|
Kadek Yanti Widya Dewi
|
(11.8.03.51.30.2.5.0961)
|
Ni Komang Ayu Meli Susanti
|
(11.8.03.51.30.2.5.0968)
|
Ni Wayan Ulan Aprilianti
|
(11.8.03.51.30.2.5.0969)
|
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ………………………………………………………………… i
DAFTAR
ISI …………………………………………………………………………... ii
A.
PENDAHULAN
…………………………………………………………….… 1
B.
JADWAL
KUNJUNGAN ………………………………………………….…. 2
C.
TEMPAT
KUNJUNGAN ………………………………………………….…. 2
D.
METODE
PENGUMPULAN DATA ………………………………………... 2
E.
TINJAUAN
UMUM OBYEK KUNJUNGAN …………………………...…. 3
F.
TINJAUAN
KHUSUS OBYEK KUNJUNGAN …………………………..… 12
G.
DOKUMENTASI ……………………………………….……………………. 15
H.
KESIMPULAN
……….…………………………………………………….…. 19
Kata
Pengantar
“ Om Swastyastu “
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang
Widhi
Wasa, karena penulis telah mampu
menyelesaikan laporan Kuliah Kerja
Lapangan ( KKL ) ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak / Ibu
dosen yang telah mendampingi penulis selama dalam perjalanan KKL dari Bali
menuju
Jakarta, Bandung dan Yogyakarta yang menempuh perjalanan kurang lebih satu
minggu. Dalam hal ini
penulis membuat laporan dengan judul “Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
ke Jakarta, Bandung dan Yogjakarta Tahun Akademik 2013 / 2014 “.
Penulis merasa laporan ini jauh dari kata
sempurna,untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun untuk perbaikan ke depannya.
“ Om Santih, Santih,
Santih om “
Denpasar, 16 Juli 2014
Penulis
LAPORAN KULIAH KERJA
LAPANGAN (KKL)
KE
JAKARTA, BANDUNG DAN YOGYAKARTA
TAHUN
AKADEMIK 2013 / 2014
A.
PENDAHULUAN
Kuliah
Kerja Lapangan (KKL) ditunjukan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan
mahasiswa dalam bidang pendidikan biologi, khususnya dengan melakukan diskusi,
observasi dan dan wawancara dengan pihak yang dikunjungi. Pada kesempatan kali
ini kami dari program study pendidikan Biologi Universitas Mahasaraswati
denpasar berkesempatan untuk mengunjungi dua Universitas ternama di pulau Jawa yaitu
Universitas Negeri Jakarta dan Universitas Negeri Yogyakarta. Kunjungan kedua
universitas ini difokuskan ke Fakultas
MIPA-nya. Pada kunjungan ini
kami berkesempatan untuk melihat laboratorium yang ada di masing-masing
universitas. Masing-masing universitas memiliki laboratorium yang lengkap
beserta alat-alat yang lengkap. Banyak hal yang dapat dipelajari dari kunjungan
kedua
universitas tersebut. Kunjungan yang dilakukan bukan hanya
ke universitas saja namun ada beberapa tempat bersejarah yang juga dikunjungi
seperti Monumen Pancasila Sakti yang berada di daerah bogor. Disana mahasiswa
diajarkan tentang sejarah perjuangan para pahlawan yang sudah berjuang untuk
tetap membela dan mempertahankan bangsa
dan negara kita. Tempat bersejarah lainnya yang dikunjungi yaitu Candi
Borobudur, Candi Prambanan dan Monas. Selain itu kunjungan juga di lakukan ke
Museum Iptek yang berada di Taman Mini Indonesia Indah, disini mahasiswa
diajarkan untuk melek teknologi dengan melihat berbagai macam alat peraga
dengan teknologi
yang canggih. Banyak pengalaman berharga yang didapat oleh mahasiswa. Pada
kesempatan ini kami juga melakukan persembahyangan di salah satu pura terbesar
yang berada di luar Pulau Bali
yaitu Pura Jagatkarta di Gunung Salak, Bogor. Selain kunjungan universitas,
tempat bersejarah dan pura ada juga arena permainan yang dikunjungi seperti
Trans Studio Bandung. Dari perjalanan kuliah kerja lapangan ini banyak
pengalaman dan hal menarik yang didaptkan oleh mahasiswa.
B.
JADWAL
KUNJUNGAN
Tanggal
|
Waktu
|
Keterangan
|
06 Mei 2014
|
07.00-08.30 WIB
|
Kunjungan ke
Universitas Negeri Jakarta
|
09 Mei 2014
|
07.00-08.00 WIB
|
Kunjungan ke
Universitas Negeri Yogyakarta
|
C.
TEMPAT
KUNJUNGAN
-
Universitas Negeri
Jakarta
-
Universitas Negeri
Yogyakarta
D.
METODE
PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan datanya dengan
melakukan diskusi Di Universitas Negeri Jakrta (UNJ) dan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Narasumber
dari diskusi ini yaitu :
Di
Universitas Negeri Jakrta (UNJ) : Bapak Dr.Rusdi
,M.Biomed yang merupakan Pembantu Dekan III di Fakultas MIPA Universitas Negeri
Jakarta. Dalam diskusi ini
membahas fakultas - fakultas yang ada di
Universitas Negeri Jakarta dimana disini terdapat tujuh fakultas dan satu
pascasarjana.
Untuk fakultas MIPAnya ada lima
program study yaitu :
·
Kimia
·
Fisika,
·
Biologi umum,
·
Pendidikan Biologi
·
Pendidikan Matematika
Di Universitas
Negeri Yogyakarta (UNY) : Bapak Surachman, M.S selaku Koordinator Pendidikan
Biologi UNY. Dalam diskusi ini membahas fakultas - fakultas yang ada di
Universitas Negeri yogyakarta
dimana disini terdapat tujuh
fakultas dan satu pascasarjana.
Untuk fakultas MIPAnya ada empat program study yaitu :
·
Pendidikan Matematika
·
Pendidikan Kimia
·
Pendidikan Fisika,
·
Pendidikan Biologi
E.
TINJAUAN
UMUM OBYEK KUNJUNGAN
1.
Monumen
Pancasila Sakti
Monumen
Pancasila Sakti mulai dibangun pada tahun 1967, sedangkan
penyelesaian pembangunan dan peresmiannya pada tahun 1972.Tujuan dan hakekat
spiritual pembangunan Monumen Pancasila Sakti adalah sebagai
berikut
1.
Untuk mengenang jasa pahlawan yang
gugur dalam membela negara, bangsa dan pancasila sampai titik darah
penghabisan.
2.
Membina semangat Korsa dikalangan
prajurit TNI.
3.
Monumen peringatan bagi perjuangan
Nasional.
4.
Cermin perjuangan Bangsa Indonesia
kepada dunia internasional.
Selain
pembangunan monumen pancasila Sakti, maka untuk mencapai tujuan tersebut setiap
tanggal 1 Oktober dijadikan dan ditetapkan serta dilaksanakan Upacara Hari
Kesaktian Pancasila atau Mengenang Tragedi Nasional akibat Pengkhianatan
terhadap pancasila.
Pahlawan
Revolusi adalah gelar yang diberikan kepada sejumlah perwira militer yang gugur
dalam tragedi G30S yang terjadi di Jakarta dan Yogyakarta pada tanggal 30
September 1965. Para pahlawan tersebut adalah sebagai berikut:
a)
Jenderal TNI (Anumerta) Achmad Yani
b)
Letjen. (Anumerta) Mas Tirtodarmo
Harjono
c)
Letjen. (Anumerta) Siswondo Parman
d)
Letjen. (Anumerta) Suprapto
e)
Mayjen. (Anumerta) Donald Isaac
Pandjaitan
f)
Mayjen. (Anumerta) Sutojo
Siswomihardjo
g)
Aipda (Anumerta) Karel Satsuit Tubun
h)
Kapten CZI (Anumerta) Pierre Tendean
i)
Kolonel Inf. (Anumerta) Sugiono –
wafat di Yogyakarta
j)
Brigjen. (Anumerta) Katamso
Darmokusumo – wafat di Yogyakarta
2.
Pura Gunung
Salak
Pura Parahyangan Agung Jagatkarta
("alam dewata suci sempurna") atau sering disebut hanya Pura
Jagatkarta adalah pura agama Hindu Nusantara yang terletak di Bogor, Jawa
Barat, Indonesia. Pura Jagatkarta adalah pura terbesar di Jawa Barat dan
terbesar ke-2 di Indonesia setelah Pura Besakih di Bali, dianggap sebagai tempat
persemayaman dan pemujaan terhadap Prabu Siliwangi dan para hyang (leluhur)
dari Pakuan Pajajaran yang pernah berdiri di wilayah Parahyangan.
Pura Jagatkarta terletak di kaki Gunung
Salak, di Ciapus, Kecamatan Tamansari di Kabupaten Bogor. Pura Jagatkarta
dibangun di lokasi unik di Gunung Salak karena konon Pakuan Pajajaran Sunda
pernah berdiri di lokasi tersebut.
Pakuan Pajajaran adalah wilayah ibukota
Kerajaan Sunda Galuh,
Tata letak Pura Jagatkarta juga berdasarkan legenda bahwa titik tersebut adalah tempat di mana Prabu Siliwangi mencapai moksa bersama para prajuritnya, sehingga sebelum dibangun, sebuah Candi dengan patung macan berwarna putih dan hitam (lambang Prabu Siliwangi) didirikan sebagai penghormatan terhadap Kerajaan Pajajaran, Kerajaan Hindu terakhir di tanah Parahyangan.
Tata letak Pura Jagatkarta juga berdasarkan legenda bahwa titik tersebut adalah tempat di mana Prabu Siliwangi mencapai moksa bersama para prajuritnya, sehingga sebelum dibangun, sebuah Candi dengan patung macan berwarna putih dan hitam (lambang Prabu Siliwangi) didirikan sebagai penghormatan terhadap Kerajaan Pajajaran, Kerajaan Hindu terakhir di tanah Parahyangan.
Sebagian peninggalan Pajajaran kini
tersimpan di Museum Nasional Indonesia di Jakarta. Jejak kaki Prabu Siliwangi
tercetak pada sebuah batu yang lalu dikenal sebagai Prasasti Ciaruteun.
Akses jalan dari kaki Gunung Salak
menuju Pura Jagatkarta telah diperlebar sejak pembangunannya dirintis pada
tahun 1995, sehingga kendaraan bisa mencapai Pura dengan mudah. Kini pura ini
resmi menyandang nama Pura Parahyangan Agung Jagatkarta Tamansari Gunung Salak.Orang
menamakannya sebagai Kuil Prabu Siliwangi. Inilah pura terbesar di luar Bali,
setelah Pura Besakih di Pulau Bali. Dibangun diatas tanah sekitar 15 ha
letaknya dikawasan lereng Gunung Salak, tepatnya di kec. Taman Sari, Kab.
Bogor, daerah Ciapus. PURA terbesar secara fisik dan konsep berada di bumi
suci, Parahyangan (Para Hyangan), Bogor. Di sinilah tempat petilasan Prabu
Siliwangi — raja paling masyhur dan paling dipuja. Konon, pura ini merupakann
istana dari Prabu Siliwangi dan seluruh leluhur Jawa Barat. Pura ini setiap minggunya
banyak dikunjungi oleh peziarah baik dari Bogor, luar Bogor bahkan dari luar
Provinsi Jawa Barat (terutama dari Bali).
3.
Taman
Mini Indonesia Indah
TMII atau Taman Mini Indonesia Indah adalah salah satu
wisata terkenal di Indonesia dan merupakan kawasan objek wisata yang terbilang
megah dengan luas area 165 hektar, terletak di Jakarta Timur. Lahan tersebut
awal mulanya merupakan daerah persawahan dan perladangan milik
rakyat, namun kemudian ditransformasikan menjadi kawasan wisata TMII. Taman
mini indonesia indah sengaja dibuat sebagai wahana yang dapat merepresentasikan
kebhinekaan Indonesia dan kekayaan khasanah budaya bangsa. Sedangkan tujuan
pendirian taman miniatur ini adalah untuk memupuk dan membina persatuan bangsa,
menjunjung tinggi kebudayaan nasional, dan memperkenalkan
kebudayaan, adat - istiadat, dan perilaku masyarakat Indonesia kepada rakyat Indonesia sendiri
dan bangsa lain. Tujuan-tujuan tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam
objek-objek wisata yang disajikan di kawasan TMII, seperti anjungan daerah,
museum, taman, tempat rekreasi, dan lain-lain.
Berikut ini adalah sejarah taman mini indonesia indah.
Sejarah mencatat, bahwa gagasan awal mula pendirian kawasan wisata TMII adalah oleh Ibu Negara Siti Hartinah Soeharto yang
lebih akrab dengan Ibu Tien Soeharto. Prakarsa tersebut diilhami oleh pidato
Presiden Soeharto tentang keseimbangan pembangunan antara bidang fisik-ekonomi
dan bidang mental-spiritual. Ibu Tien Selaku ketua Yayasan Harapan Kita (YHK),
yang berdiri pada tanggal 28 Agustus 1968, Ibu Tien Soeharto menyampaikan gagasan
pembangunan Miniatur Indonesia pada rapat pengurus YHK tanggal 13 Maret 1970 di
Jl. Cendana No. 8, Jakarta. Bentuk dan sifat isian proyek berupa bangunan utama
bercorak rumah-rumah adat daerah yang dilengkapi dengan pergelaran kesenian, kekayaan flora-fauna, dan unsur budaya lain dari masing-masing
daerah yang ada di Indonesia.
Gagasan itu dilandasi, antara lain, semangat
untuk membangkitkan kebanggaan dan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa
serta untuk memperkenalkan Indonesia kepada bangsa-bangsa lain di dunia.
Tanggal 30 Januari 1971, pada penutupan Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan
Walikota seluruh Indonesia di Istana Negara yang juga dihadiri oleh Presiden,
Ibu Tien Soeharto dengan didampingi Menteri Dalam Negeri Amir Mahmud untuk pertama kalinya memaparkan maksud dan tujuan
pembangunan Miniatur Indonesia “Indonesia Indah” di depan umum. Berbagai saran,
tanggapan, dan pemikiran dari berbagai kelompok masyarakat pun muncul, yang
sebagian besar mendukung pembangunan proyek tersebut.
Pada tanggal 11 Agustus 1971, dengan surat YHK, Ibu
Tien Soeharto menugaskan Nusa Consultans untuk membuat rencana induk dan studi
kelayakan. Tugas itu selesai dalam waktu 3,5 bulan. Lokasi pembangunan proyek
awalnya berada di daerah Cempaka Putih, di atas tanah seluas + 14 hektar. Namun
Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin menyarankan lokasi di daerah sekitar Pondok
Gede, Kecamatan Pasar Rebo, dengan luas tanah ± 100 hektar. Selain lebih luas,
lokasi itu juga mengikuti perkembangan kota Jakarta di kemudian hari. Ibu Tien
Soeharto menerima saran tersebut, karena dengan lahan yang lebih luas
memungkinkan proyek miniatur Indonesia menampilkan rumah-rumah adat daerah dan
bangunan-bangunan lain dalam ukuran yang sebenarnya.
Bentuk TMII saat dilihat dari atas Pada tanggal 30 Juni
1972 pembangunan dimulai tahap demi tahap secara bersinambung. Rancangan
bangunan utama berupa peta relief Miniatur Indonesia berikut penyediaan airnya,
Tugu Api Pancasila, bangunan Joglo, dan Gedung Pengelolaan disiapkan oleh Nusa
Consultants berikut pembuatan jalan dan penyediaan kaveling tiap-tiap bangunan.
Rancangan bangunan lain, seperti bangunan khas tiap daerah, dikerjakan oleh
berbagai biro arsitek, sedang Nusa Consultants hanya membantu menjaga
keserasian secara keseluruhan. Berkat kegotong-royongan semua potensi nasional:
masyarakat di sekitar lokasi, pemerintah pusat dan daerah, swasta, dan berbagai
unsur masyarakat lainnya, dalam kurun waktu tiga tahun pembangunan TMII tahap
pertama dinyatakan selesai. Pada tanggal 20 April 1975 Taman Mini “Indonesia
Indah” diresmikan pembukaannya oleh Presiden Soeharto.
4.
Monas
Tugu
Peringatan Nasional dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki
oleh Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961,
dan diresmikan 12 Juli 1975 oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto. Pembangunan
tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia
pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terbangkitnya inspirasi dan semangat
patriotisme generasi saat ini dan mendatang.
Tugu Monas yang menjulang tinggi dan melambangkan lingga (alu atau anatan) yang penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Semua pelataran cawan melambangkan Yoni (lumbung). Alu dan lumbung merupakan alat rumah tangga yang terdapat hampir di setiap rumah penduduk pribumi Indonesia.
Lapangan Monas mengalami lima kali penggantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga.
Tugu Monas yang menjulang tinggi dan melambangkan lingga (alu atau anatan) yang penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Semua pelataran cawan melambangkan Yoni (lumbung). Alu dan lumbung merupakan alat rumah tangga yang terdapat hampir di setiap rumah penduduk pribumi Indonesia.
Lapangan Monas mengalami lima kali penggantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga.
Seluruh
isi monas tingginya 132 m. Lidah api di atasnya tingginya 14 m, lantai 3 di
monas tingginya 115 m diatas permukaan tanah. Di dalam monas terdapat 51
diorama. Diorama adalah bahasa Sangsekerta yang berarti dio: dalam, rama:
gambar. Jadi, diorama berarti gambar di dalam. Biaya pembangunan monas adalah 7
Miliar rupiah dan blia di jual, lidah apinya, bisa mencapai 14 juta rupiah.
Monas sampai saat ini belum di resmikan tetapi dibuka untuk umum pada 12 Juni
1975 oleh Gubernur DKI Jakarta : Ali Sadikin.
5.
Universitas
Negri Jakarta (UNY)
Setelah Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia
merasakan kurangnya tenaga kependidikan di semua jenjang dan jenis lembaga
pendidikan. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah mendirikan berbagai kursus pendidikan
guru. Sekitar tahun 1950-an, pada jenjang di atas pendidikan menengah didirikan
B-I, B-II, dan PGSLP yang bertugas menyiapkan guru-guru untuk sekolah lanjutan.
Usaha-usaha untuk meningkatkan mutu dan jumlah guru
terus dilakukan melalui pendirian
Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) oleh pemerintah melalui Keputusan
Menteri P dan K No. 382/Kab.tahun 1954. PTPG ini didirikan di empat kota yakni
Batusangkar, Manado, Bandung, dan Malang. Dengan demikian terdapat dua macam
lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga guru, yaitu Kursus B-I/B-II/ PGSLP
dan PTPG. Kedua lembaga ini kemudian diintegrasikan menjadi satu lembaga
pendidikan melalui berbagai tahap. Pada tahun 1957, PTPG diintegrasikan ke
dalam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada universitas terdekat.
Berdasarkan PP No. 51 tahun 1958 Fakultas Pedagogik diintegrasikan ke dalam
FKIP.
Pada tahun 1963, oleh Kementerian Pendidikan Dasar
didirikan Institut Pendidikan Guru (IPG)
untuk menghasilkan guru sekolah menengah; sementara berdasarkan Keputusan
Menteri P dan K No. 6 dan 7, tanggal 8 Pebruari 1961 Kursus B-I dan B-II
diintegrasikan ke dalam FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) di bawah
Kementerian Pendidikan Tinggi yang juga menghasilkan guru sekolah menengah.
Dualisme ini dirasakan kurang efektif dan mengganggu manajemen pendidikan guru.
Untuk mengatasi ini maka kursus B-I dan B-II di Jakarta diintegrasikan ke dalam
FKIP Universitas Indonesia.
Melalui Keputusan Presiden RI No. 1 tahun 1963 tanggal
3 Januari 1963, ditetapkan integrasi sistem kelembagaan pendidikan guru. Salah
satu butir pernyataan Keppres tersebut adalah bahwa surat keputusan ini berlaku
sejak 16 Mei 1964, yang kemudian dinyatakan sebagai hari lahirnya IKIP Jakarta.
FKIP dan IPG diubah menjadi IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan). FKIP
Universitas Indonesia dan IPG Jakarta diintegrasikan menjadi IKIP Jakarta.
Dalam perkembangan selanjutnya IKIP diberi perluasan
mandat untuk mengembangkan ilmu kependidikan dan non kependidikan dalam wadah
universitas. IKIP Jakarta sejak tanggal 4 Agustus 1999 berubah menjadi
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) berdasarkan Keppres 093/1999 tanggal 4 Agustus
1999, dan peresmiannya dilaksanakan oleh Presiden Republik Indonesia pada
tanggal 31 Agustus 1999 di Istana Negara.
Hari jadi Universitas Negeri Jakarta ditetapkan sama
dengan hari jadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta yang
merupakan cikal bakal Universitas Negeri Jakarta yaitu pada tanggal 16
Mei 1964.
Visi, Misi Dan Tujuan
1.
Visi
Menjadi Universitas yang memiliki keunggulan kompetitif dalam membangun masyarakat Indonesia yang maju, demokratis dan sejahtera berdasarkan Pancasila di era globalisasi.
Menjadi Universitas yang memiliki keunggulan kompetitif dalam membangun masyarakat Indonesia yang maju, demokratis dan sejahtera berdasarkan Pancasila di era globalisasi.
2.
Misi
Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia dan lingkungan.
Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia dan lingkungan.
1) Menyiapkan
tenaga akademik dan/atau profesional yang bermutu, bertanggung jawab dan
mandiri dibidang pendidikan dan non kependidikan guna menghadapi berbagai tantangan
di masa depan.
2) Mengembangkan
berbagai bentuk pengabdian kepada masyarakat di bidang ilmu, teknologi, dan
seni yang berdaya guna dan berhasil guna.
3) Mengembangkan
berbagai bentuk pengabdian kepada masyarakat di bidang ilmu, teknologi, dan
seni yang berdaya guna dan berhasil guna.
4) Memfungsikan
dirinya selaku universitas yang mampu menerapkan prinsip-prinsip
enterpreneurship dalam kinerjanya secara berkesinambungan.
5) Melaksanakan
kegiatan kewirausahaan dan kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai
lembaga di dalam maupun di luar negeri dalam melaksanakan Tri dharma perguruan
tinggi sebagai perwujudan dari kebersamaan hidup untuk membangun masa depan
yang lebih baik.
Tujuan Universitas Negeri Jakarta adalah:
1)
Menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi
baik dalam bidang pendidikan maupun non kependidikan, yang menjad komponen
pokok penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
2)
Menghasilkan tenaga akademik
dan/atau profesional padaberbagai jenjang dan jenis yang memiliki kemampuan
dalammenunjang usaha pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia.
3)
Menghasilkan tenaga kependidikan dan
non kependidikan yang bermutu, berkemampuan akademik dan/atau profesional di
bidangnya.
4)
Mengembangkan dan melaksanakan
program pendidikan dalam jabatan (in service training) untuk jabatan tenaga
kependidikan dan tenaga penunjang akademik di dalam maupun di luar negeri.
5)
Menyiapkan dan membina tenaga
akademik dan atau profesional untuk menyelenggarakan program pendidikan dan
pembelajaran pada semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan.
6)
Mengabdikan ilmu, teknologi,
dan/atau seni untuk kepentingan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat.
7)
Memberikan pelayanan teknologi,
manajemen dan system informasi bagi sivitas akademika UNJ dan masyarakat luas.
Kebijakan untuk mencapai visi, misi, dan tujuan didasarkan pada prinsip
partisipatif, akuntabilitas, transparansi, pemanfaatan teknologi yang sesuai,
orientasi pada realitas kebutuhan dan dunia kerja, integral/keterpaduan, dan
keseimbangan antara program kependidikan dan non-kependidikan.
6.
Universitas
Negri Yogyakarta (UNY)
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merupakan
pengembangan dari IKIP Yogyakarta yang telah berdiri 21 Mei 1964. Sejarah
panjang UNY dalam dunia pendidikan Indonesia telah menghasilkan tenaga
kependidikan dan nonkependidikan yang berkualitas unggul. Banyak tenaga
pengajar berkualifikasi S2 dan S3, pegawai profesional, perpustakaan
universitas dan fakultas yang lengkap, pusat komputer, jaringan internet 24
jam, sarana olahraga berstandar internasional, pusat bahasa, laboratorium
penelitian modern, dan lingkungan yang asri membuat kampus yang dijuluki The
Green Campus ini menjadi salah satu universitas terfavorit dan layak
diperhitungkan. Untuk menjawab tantangan global, mulai tahun 2008, UNY telah
siap menuju World Class University.
Pengakuan internasional berupa sertifikasi terhadap
kegiatan manajemen. proses, dan fasilitas pendukung sangat diperlukan dalam
persaingan di era global. Untuk menuju World Class University, UNY saat ini
telah berhasil mendapatkan sertifikasi di bidang kegiatan manajemen yaitu Standar
manajemen Mutu (SMM) International Organization for standardization (ISO)
9001:2008.
Sebagai Institusi yang memfokuskan diri pada jasa
layanan pendidikan, sejak tahun 2006 UNY telah merintis proses sertifikasi SMM
ISO 9001:2000. Sertifikat ISO ini diawali oleh Fakultas Teknik (FT), yaitu
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin dan Pendidikan Teknik Elektro pada 2007.
Setahun Kemudian 4 Jurusan lain di FT menyusul memperoleh sertifikat ISO
9001:2000.
Langkah tersebut diikuti oleh 10 unit kerja lain di
UNY, yaitu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam; Fakultas Bahasa dan
Seni; Fakultas Ilmu Pendidikan; Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi; Fakultas Ilmu
Keolahragaan; Lembaga Penelitian; Lembaga Pengabdian Masyarakat; Biro
Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi; Biro
Administrasi Umum dan Keuangan; dan Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan
mengajukan sertifikasi ISO 9001:2000 di tahun 2008. Awal tahun 2009 kesepuluh
unit kerja di UNY tersebut dinyatakan berhak dan layak menerima Sertifikat ISO
9001:2000 yang dikeluarkan oleh PT. Sucofindo Jakarta. Upacara penyerahan
sertifikat ISO 9001:2000 bagi kesepuluh unit kerja di UNY tersebut
dilakukan oleh Menteri Pendidikan Nasional, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, M.B.A.,
pada 23 Maret 2009. Pada kesempatan tersebut diserahkan pula penghargaan dari
PT. Sucofindo kepada Rektor UNY sebagai perguruan tinggi yang 11 unit kerjanya
telah bersertifikat ISO 9001:2000 dan pada tahun 2010 kesebelas unit kerja
tersebut melakukan migrasi dari Sertifikat ISO 9001:2000 ke ISO 9001:2008.
Visi dan
Misi
Visi pada tahun 2025 UNY menjadi universitas
kependidikan kelas dunia berlandaskan ketaqwaan, kemandirian dan kecendekiaan.
Misi Universitas adalah mendidik manusia dan
masyarakat Indonesia dengan :
1)
Menyelenggarakan
pendidikan akademik, profesi, dan vokasi dalam bidang kependidikan yang
didukung bidang nonkependidikan untuk menghasilkan manusia unggul yang
mengutamakan ketaqwaan, kemandirian, dan kecendikian.
2)
Menyelenggarakan
kegiatan penelitian untuk menemukan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan/atau olahraga, yang menyejahterakan individu
dan masyarakat, dan mendukung pembangunan daerah dan nasional, serta
berkontribusi pada pemecahan masalah global.
3)
Menyelenggarakankegiatan
pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang mendorong pengembangan potensi
manusia, masyarakat, dan alam untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
4)
Menyelenggarakan tata
kelola universitas yang baik, bersih, dan akuntabel dalam pelaksanaan otonomi
perguruan tinggi.
Tujuan Universitas Negeri Yogyakarta adalah
1)
Terwujudnya manusia yang
betaqwa, mandiri, dan cendekia yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
2)
Terwujudnya penemuan,
pengembangan, dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau
olahraga yang mendukung pembangunan daerah dan nasional, serta berkontribusi
pada pemecahan masalah global.
3)
Terselenggaranya
kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang mendorong pengembangan
potensi manusia, masyarakat, dan alam untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat.
4)
Terwujudnya tata kelola
universitas yang baik, bersih, dan akuntabel dalam pelaksanaan otonomi perguruan tinggi.
F.
TINJAUAN
KHUSUS OBYEK
KUNJUNGAN
1.
Universitas
Negeri Jakarta
Di universitas Negeri Jakarta (UNJ) terdapat Fakultas
Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (FMIPA) adalah unsur pelaksana Universitas Negeri Jakarta
dalam pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
dalam bidang MIPA. FMIPA UNJ memiliki empat jurusan dan delapan program study, yang
terdiri dari empat program studi kependidikan dan empat
program studi non kependidikan
Visi
"Tahun 2017 menjadi Fakultas yang unggul dalam tataran
Nasional yang memiliki budaya akademik, kemampuan wirausaha, dan religius"
Misi
1. Menghasilkan lulusan yang
professional dalam bidang MIPA dan Pendidikan MIPA serta mampu mengembangkan
dan menerapkan ilmunya di masyarakat sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia
kerja.
2. Menciptakan budaya
akademik dan kemampuan berwirausaha yang kondusif untuk dapat
bersaing dalam era pasar bebas.
3. Menjalin dan
mengembangkan kerjasama dengan berbagai lembaga
pendidikan, lembaga pelatihan, pemerintah daerah dan instansi lainnya.
4. Mengembangkan MIPA sebagai dasar
pengembangan sains dan teknologi.
5. Menciptakan suasana
religius dalam setiap kegiatan akademik dan non
akademik.
Tujuan
Adapun
tujuan dari FMIPA UNJ adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan lulusan yang
professional di bidang pendidikan MIPA dengan mengembangkan
pembelajaran yang inovatif, media pembelajaran dan penilaian
pendidikan yang selaras dengan kemajuan teknologi.
2. Menghasilkan sarjana
MIPA yang profesional dan berwawasan luas dalam
mengikuti perkembangan IPTEK.
2.
Universitas
Negeri Yogyakarta
Di
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) terdapat Fakultas Pendidikan dan Ilmu
Pengetahuan Alam (FMIPA). FMIPA UNY terdiri atas 4 jurusan atau program study
yaitu Pendidikan Matematika. Fisika, Biologi dan Kimia. Secara khusus Prodi
Pendidikan Biologi mengunjungi Pendidikan Biologi UNY. Saat kunjungan kami
diterima oleh Bapak Surachman,
M.S selaku Koordinator
Pendidikan Biologi UNY dan mendapatkan penjelasan tentang Laboratorium oleh
Bapak Ciptono, M.Si selaku Kepala
Laboratorium dan mendapat informasi pula berupa :
Jurusan Pendidikan Biologi bermula dari kursus B1 dan B2
Ilmu Pasti dan Alam yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Pasti dan Alam
(FIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM). Pada tanggal 1 Agustus 1960 dibuka
Jurusan Pendidikan Ilmu Hayat Fakultas Pedagogi UGM yang selanjutnya pada
tanggal 1 Januari 1962 masuk ke FKIP-B UGM. Mulai 21 Mei 1964 status FKIP-B UGM
berubah menjadi FKIE IKIP Yogyakarta dan terlepas dari UGM dan selanjutnya
menjadi Jurusan Pendidikan Biologi (Jurdik Biologi).
Visi
Visi
jurusan Pendidikan Biologi adalah: Sampai dengan 2025 Jurusan Pendidikan
Biologi menjadi institusi pendidikan yang dikenal secara Sarjana
Pendidikan Biologi dan Sarjana Biologi yang bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa,
professional, dan berwawasan global.
Misi
1. Menjadi pusat pendidikan Sarjana pendidikan Biologi
yang bertaqwa, cendekia, dan mandiri.
2. Menjadi pusat penelitian dan pengembangan pendidikan
biologi dan penerapannya.
3. Menjadi pusat layanan pengabdian masyarakat di bidang
pendidikan biologi.
4. Menjadi pusat pengembangan entrepreneurship di
bidang pendidikan biologi
Tujuan Kompetensi
Program
Studi Pendidikan Biologi FMIPA UNY bertujuan:
1. Terwujudnya ahli pendidikan biologi yang bertaqwa,
mandiri, dan cendekia yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila yang memenuhi
KKNI level 6.
2. Terwujudnya penemuan, pengembangan, dan penyebarluasan
ilmu pengetahuan, teknologi dalam bidang pendidikan biologi untuk mendukung
pembangunan pendidikan di daerah dan nasional, serta berkontribusi pada
pemecahan masalah pendidikan biologi secara global.
3. Terselenggaranya kegiatan pengabdian dan pemberdayaan
masyarakat di bidang pendidikan biologi yang mendorong pengembangan potensi
manusia, masyarakat, dan alam untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
4. Terwujudnya tatakelola prodi yang baik, bersih, dan
akuntabel dalam rangka pelaksanaan otonomi perguruan tinggi di tingkat Program
Studi.
G.
DOKUMENTASI
Foto
Bersama
|
0 comments:
Post a Comment